(IslamToday ID) – Wacana penundaan Pemilu 2022 yang santer dihembuskan para elite politik mendapat penolakan dari sejumlah relawan pendukung Presiden Jokowi.
Jika Pemilu 2024 benar-benar ditunda, maka kemungkinan besar Presiden Jokowi akan melanjutkan jabatannya. Oleh karena itu, sejumlah relawan yang selama ini mendukung Jokowi sebagai presiden turut angkat suara.
Relawan Jokowi Mania (Joman) menyatakan menolak wacana tiga periode jabatan presiden. Ketua Joman Immanuel Ebenezer juga tidak sepakat Pemilu 2024 ditunda karena bertentangan dengan konstitusi UUD 1945.
“Kedua, kita tidak sepakat dengan gagasan tiga periode yang selama ini digulirkan oleh beberapa ketum partai. Ketiga kita tegak lurus terhadap pandangan presiden yang berkali-kali menolak wacana satu itu,” ujar Noel seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (25/3/2022).
Menurutnya, wacana tunda Pemilu 2024 dan jabatan presiden tiga periode dapat menghancurkan demokrasi sekaligus nama baik Presiden Jokowi. Termasuk, melupakan sejarah reformasi 1998.
Noel mengaku tidak mau seperti kelompok lain yang ingin Pemilu 2024 ditunda meski Jokowi yang ia dukung selama ini bisa menjabat lebih lama.
“Jadi kita tidak mau seperti relawan-relawan (Jokowi) yang buta politik, buta demokrasi, dan buta sejarah. Karena saya sebagai pelaku sejarah ‘98, tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang kita anut itu taat konstitusi, demokrasi, dan tegak lurus terhadap Jokowi dan cita-cita reformasi,” katanya.
Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) juga menolak isu penundaan Pemilu 2024. Menurut Koordinator ARJ, Aidil Fitri penundaan pemilu sama saja mengkhianati dan melukai hati rakyat Indonesia.
“Jelas kami menolak keras bahwa penundaan pemilu itu akan menjebak dan menjerumuskan Pak Jokowi. (Wacana itu) sangat melukai hati rakyat dan mengkhianati amanat dan cita-cita reformasi,” kata Aidil.
Sementara itu, Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi mengajak semua pihak yang terlibat memastikan Pemilu 2024 berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Diketahui, pemerintah, DPR dan KPU sudah sepakat pemungutan suara digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Pemungutan suara calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan kabupaten/kota serta Capres-cawapres digelar di hari yang sama.
“Seluruh elemen bangsa harus fokus pada agenda perjuangan berikutnya, yaitu memastikan Pemilu 2024 berjalan sesuai jadwal, yakni 14 Februari 2024,” kata Sekjen DPN Seknas Jokowi, Dono Prasetyo.
Ia tidak setuju jika Pemilu 2024 perlu ditunda karena membutuhkan biaya yang besar. Menurutnya, sejak dulu pemilu memang berbiaya besar.
Hal itu layaknya sebuah pesta yang selalu ada biaya harus dikeluarkan mengingat pemilu adalah pesta demokrasi.
“Kita bisa mengingat kembali frasa yang muncul pada Mars Pemilu (1971), ‘semua rakyat menyambut gembira’. Apabila jadwal pesta sudah ditetapkan, kemudian tiba-tiba ditunda tanpa sebab yang jelas, kita bisa membayangkan bagaimana kecewanya rakyat,” katanya. [wip]