(IslamToday ID) – PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1443 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Ketentuan tersebut tertuang di dalam Maklumat No 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H.
Maklumat tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto. “Umur bulan Ramadan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M,” tulis maklumat yang telah ditetapkan pada 3 Februari 2022 tersebut, Selasa (19/4/2022).
Dengan demikian, warga Muhammadiyah akan melaksanakan salat Tarawih terakhir Ramadan 1443 H pada Ahad, 30 April. Selain itu, Muhammadiyah juga menetapkan 1 Zulhijah jatuh pada 30 Juni 2022. Untuk itu, Idul Adha yang pada kalender Hijriah jatuh pada 10 Zulhijah, akan jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) baru akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1443 H pada Ahad, 1 Mei 2022. Sidang yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi Kementeran Agama ini akan didahului dengan ‘Seminar Pemaparan Posisi Hilal’ yang disampaikan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.
Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menjelaskan, sidang isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.
Secara hisab, kata Kamaruddin, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang 1 Syawal atau peristiwa bumi dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama jatuh pada Ahad, 1 Mei 2022 atau bertepatan dengan 29 Ramadan 1443 H.
Pemerintah sebelumnya menetapkan 1 Ramadan pada 3 April 2022, atau sehari setelah ketetapan awal Ramadan PP Muhammadiyah yang jatuh pada 2 April.
“Pada hari rukyat, 29 Ramadan 1443 H, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk dan di atas kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura) yaitu di atas 3 derajat,” jelas Kamaruddin seperti dikutip dari Kompas.
Sementara itu, awal Syawal 1443 H masih menunggu hasil rukyatul hilal. Jelang sidang isbat tersebut, Kemenag akan melakukan pengamatan atau rukyatul hilal pada 99 titik di seluruh Indonesia. Rukyatul hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama dan ormas Islam serta instansi lain.
“Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Syawal 1443 H,” ucap Kamaruddin. [wip]