(IslamToday ID) – Pengamat politik Rocky Gerung angkat bicara perihal penangkapan Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani dan sejumlah pejabat kampus itu dalam kasus suap penerimaan mahasiswa baru.
Menurut Rocky, apa yang terjadi dengan Rektor Unila sama dengan yang terjadi di kepolisian yakni sebuah fenomena mini dari bentukan besar negara mengenai etika yang hilang.
“Si Rektor bilang iya saya ketangkep, tapi rektor lain juga saya tahu lebih parah lagi mereka itu. Jual beli disertasi, ada yang rektornya minta ujiannya di depan dia. Hal begini sudah lumrah dalam sistem ketenagapendidikan di Indonesia,” kata Rocky melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official dikutip Senin (22/8/2022).
Ia menyebut persoalan yang terjadi di Unila sekarang ialah orang diizinkan masuk belajar bukan karena otaknya bagus, tapi karena uangnya banyak.
“Jadi fasilitas publik kita betul-betul hancur. Apalagi dalam keadaan masyarakat sipil lagi mengkonsolidasikan diri membongkar korupsi malah tempat dididiknya etika kesipilan di universitas itu yang mempertontonkan korupsi,” katanya.
Sehingga, lanjutnya, orang akan menganggap masyarakat sipil tak usah berikhtiar untuk higienis karena pusat-pusat sipil bangkrut secara koruptif semua. “Jadi rektor itu kan simbol masyarakat sipil. Nah dia sendiri menghina dirinya sendiri,” kata Rocky.
Seperti diketahui, sang Rektor Unila Prof Karomani sering melontarkan narasi tentang radikalisme yang seolah mirip dengan para buzzer pemerintah.
“Lalu dia praktikkan radikalisme itu adalah korupsi. Korupsi kan tindakan yang sangat radikal mengambil akar-akar uang di universitas,” pungkas Rocky.
Ia juga meminta agar kasus rektor tertangkap KPK itu juga diusut tuntas. “Akhirnya orang juga bertanya, ini uang yang dikorupsi di Lampung itu ngalirnya ke mana? Apakah dua institusi (Kemendikbud dan Nahdlatul Ulama) tadi berkepentingan,” ungkap Rocky.
Seperti diketahui, Karomani selain sebagai Rektor di Unila juga menjabat sebagai Wakil Pimpinan Wilayah NU Lampung.
Sebab, katanya, publik menduga orang-orang yang jadi tersangka ini seperti Rektor Unila ini diasuh secara intelektual. “Yang peran utamanya adalah berpikir, kenapa dia jadi koruptor, kan itu intinya, dia terkait dengan kesholehan NU, loh kok malah jadi koruptor,” jelas Rocky.
Sehingga, publik menganggap sudah tak ada urusannya lagi dengan statusnya di dua lembaga tadi.
“Tapi mentalnya sudah korup, ini harus dilanjutkan (diusut) yang terjadi di Lampung sama seperti yang terjadi di kepolisian,” tegas Rocky. [wip]