(IslamToday ID) – Jet pribadi (private jet) yang digunakan oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan menimbulkan tanda tanya. Sebab jet pribadi tersebut disebut-sebut milik dari bos judi online asal Jakarta yang tergabung dalam Konsorsium 303.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi III DPR RI Santoso mengeluhkan karena bukan kali ini saja anggota Polri bergaya hidup mewah. Ke depannya harusnya ini menjadi bahan evaluasi kepada seluruh anggota Korps Bhayangkara.
“Saat ini banyak oknum anggota Polri berperilaku gaya hidup jetset tidak mencerminkan hidup sederhana. Kejadian penembakan yang dilakukan Ferdy Sambo kepada Brigadir J harusnya menjadi koreksi para anggota Polri dalam gaya hidup, termasuk dalam melaksanakan tugas tidak bermewah-mewahan,” ujarnya, Selasa (20/9/2022).
Legislator Partai Demokrat ini menyakini lembaga yang dikepalai oleh Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo itu tidak mungkin menganggarkan biaya penggunaan jet pribadi tersebut ke Hendra Kurniawan.
Bahkan, kata Santoso, Korps Bhayangkara sudah ada larangan anggota Polri bergaya hidup mewah. Hal ini merujuk dari Perintah Kapolri tersebut dituangkan secara resmi dalam Surat Telegram Rahasia (TR) No ST/30/XI/HUM 3.4/2019/DIVPROPAM tanggal 15 November 2019. “Saya yakin jika Brigjen Hendra menggunakan itu bukan dari anggaran Polri,” tegasnya.
Karena itu, Santoso mempertanyakan dari mana uang Hendra Kusuma bisa menggunakan jet pribadi tersebut, jika seandainya pesawat tersebut ia sewa. Sehingga Polri pun harus mendalami temuan tersebut.
“Jadi pertanyaan publik, siapa yang meminjamkan private jet itu, jika menyewa dari mana uangnya? Lebih kritis lagi publik akan bertanya kalau dipinjamkan siapa yang meminjamkan? Dan ada motif apa pemilik meminjamkan. Karena tidak ada makan siang gratis,” tegasnya.
“Menurut saya harus dipanggil untuk diperiksa atas kejadian ini agar rakyat tahu bahwa Polri memang sedang berbenah, bukan sekadar retorika,” tambahnya.
Menurut Santoso, seharusnya aparat Polri bisa menjadi teladan masyarakat untuk tidak bergaya hidup mewah. Sebab temuan ini sudah menjadi sorotan publik. “Jika penegak hukum sudah tidak lagi menjadi teladan, mau dibawa ke mana keadilan ini dapat diwujudkan,” tuturnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaedi Mahesa juga menyatakan harus dipastikan dahulu apakah benar jet pribadi yang ditumpangi oleh Hendra Kurniawan tersebut milik bos judi.
“Kalau pemilik pesawat menyebut nama seseorang dan jelas dokumennya saya bisa berkomentar. Tapi kalau pemilik seseorang (bos) judi, siapa pemiliknya, kan masih abstrak. Tuduhan ini harus dibuktikan, dengan surat ya,” ujar Desmod dikutip dari Liputan 6.
“Kedua tuduhan ini apakah jet pribadi dipindahkan, atau disewa kan belum jelas juga. Jadi saya tidak bisa berkomentar lebih, karena sampai hari ini faktanya tuduhan-tuduhan itu harus dibuktikan dengan fakta konkret,” tambahnya.
Namun demikian, legislator Partai Gerindra ini menuturkan memang bukan rahasia umum bahwa ada beberapa polisi terbiasa berhidup mewah. Namun tidak semua polisi bergaya hedonisme. “Kalau itu realita ya (polisi bergaya hidup mewah). Bukan tuduhan,” katanya.
Anggota Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan juga menyebut lebih baik Polri fokus pada kasus pembunuhan Brigadir J. Setelah kasus Brigadir J sampai pengadilan, barulah Polri bisa mengusut penggunaan private jet Hendra Kurniawan.
“Kita fokus pada kasus utamanya, bagaimana kasus Ferdy Sambo naik ke pengadilan, nanti enggak fokus. Kalau sudah selesai kasus, baru usut apa benar pakai privat jet, itu punya orang lain atau sewa,” katanya. [wip]