ITD NEWS— Pemerintah memberikan karpet merah seluas-luasnya kepada investor yang bersedia berinvestasi dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Hal ini terungkap di balik rencana revisi undang-undang IKN yang salah satunya untuk mengakomodir kemauan investor.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa mengatakan investor tak ingin hanya sekedar menggunakan lahan selama 90 atau 180 tahun. Para investor ingin agar mereka bisa membeli bukan menyewa lahan di kawasan IKN.
“Para investor menginginkan untuk bisa bukan hanya mendapatkan hak selama 90 tahun atau bisa dua kali lipat 180 tahun, tetapi bagaimana orang bisa beli enggak tanah di sana,” kata Suharso dilansir dari cnnindonesia (1/12/2022).
Suharso mengklaim revisi terhadap UU No.3 Tahun 2022 tentang IKN tersebut bukan karena pembuatannya yang diburu-buru. Revisi UU IKN dilakukan setelah mempertimbangkan masukan dari Mahkamah Konstitusi (MK).
“Cuma ada Undang-Undang (di IKN) yang lalu diperintahkan dibuat di PP, Perpres. Kemudian PP dan Perpres dia berhadapan dengan undang-undang (yang sudah ada). Kami menginginkan tidak ada perdebatan kewenangannya,” ungkap Suharso.
Pemberian ‘karpet merah’ untuk pembangunan IKN bahkan ditawarkan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Ia menjanjikan akan memberikan kemudahan bagi para investor yang akan berinvestasi di IKN.
“Kami ingin melangkah maju bersama dan akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi para investor Malaysia khususnya sebagai sahabat Indonesia,” kata Basuki dilansir dari vivacoid (30/11/2022).
“Komitmen kami adalah memberikan berbagai kemudahan untuk investasi di IKN, khususnya KIPP zona 1A, 1B dan 1C dalam tahap awal pengembangan IKN Nusantara,” jelas Basuki.
Sebelum menghadiri Forum Investasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional (MITI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia itu, Basuki juga bertemu 12 calon investor dari Jepang yang dipimpin oleh Penasehat Utama Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Hiroto Izumi.
Dilansir dari katadata id (1/122022), di tengah ramainya pro dan kontra sebanyak 1400 hektar lahan IKN telah diminati oleh para investor. Pihak Otorita IKN juga mengklaim telah terjadi peningkatan minat investasi di IKN hingga 40 kali lipat.
Pemerintah memperikirakan total anggaran untuk pembangunan IKN mencapai US$ 30 miliar. Sejak awal dari jumlah tersebut total biaya yang di keluarkan oleh APBN hanya mencapai 20% saja, sisanya akan diambil dari sumber dana swasta atau investasi. (Kukuh)