(IslamToday ID) – Mantan penyidik KPK Novel Baswedan kembali buka suara terkait polemik Brigjen Endar Priantoro. Kali ini ia menegaskan KPK berbohong menyusul keputusan kembali bertugasnya Brigjen Endar Priantoro dengan alasan sinergitas.
Kembalinya Endar ke KPK dikonfirmasi oleh Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri pada Rabu (5/7/2023). Alasan pertimbangannya antara lain untuk menjaga harmonisasi dan sinergi antar-penegak hukum dalam upaya pemberantasan korupsi.
Novel kemudian menduga ada kebohongan di KPK terkait hal ini. Menurutnya, ada yang salah dalam sengketa administrasi di internal KPK.
“KPK sepertinya bohong lagi. Bjp Endar kembali ke KPK menjadi Dir Lidik karena banding administrasi diterima oleh presiden, artinya keputusan KPK berhentikan benar bermasalah,” kata Novel di Twitter pribadinya @nazaqistsha dikutip Kamis (6/7/2023).
“Sudahlah KPK, berhentilah berbohong atau memanipulasi fakta. Apa nggak malu?” lanjut Novel.
Banding administrasi terkait jabaran di KPK merupakan mekanisme normal dalam sengketa administrasi. Pihak yang mempermasalahkan suatu keputusan administrasi, bisa melakukan keberatan.
“Bila ditolak, bisa ajukan ke atasannya. Dalam hal ini presiden sebagai atasannya pimpinan KPK,” jelas Novel dikutip dari Republika.
Endar sempat mengajukan perlawanan hukum usai dirinya diberhentikan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai Direktur Penyelidikan KPK. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo padahal sudah memperpanjang masa penugasannya di lembaga tersebut.
Kapolri menyebut pihaknya menunggu hasil keputusan Dewan Pengawas (Dewas) KPK mengenai status Endar di lembaga tersebut.
Di sisi lain, Novel juga mengingatkan bahwa ada proses di Ombudsman RI terhadap dugaan maladministrasi di KPK terkait kasus Endar. Proses tersebut pun hingga kini belum selesai.
“Kita jangan lupa dengan proses di Ombudsman RI terhadap dugaan maladministrasi yang diduga dilakukan Karo SDM, Sekjen dan pimpinan KPK di kasus ini. Proses itu belum selesai karena pihak KPK tak mau hadir. Semoga Ombudsman RI bisa memanggil paksa, agar arogansi tak terulang,” kata Novel di cuitannya terpisah. [wip]