(IslamToday ID) – Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai keputusan Koalisi Perubahan untuk tidak menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan sudah tepat.
“Kalau waktu itu dideklarasikan Anies-AHY pembicaraannya, deklarasi itu adalah deklarasi kekalahan Anies. Pada saat yang sama adalah deklarasi kemenangan Demokrat,” kata Anas dikutip dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Selasa (28/11/2023).
Ia menjelaskan dalam koalisi Anies-AHY tidak ada prospek untuk memenangkan Pilpres 2024. Namun, hal tersebut dapat memberi keuntungan pada Demokrat.
“Buat Demokrat kalau AHY jadi cawapres, Demokrat bisa mengambil efek ekor jas dari Pilpres itu, sehingga pilegnya selamat,” jelas Anas.
Ia menambahkan keuntungan selanjutnya bagi Demokrat yakni sebagai investasi politik lanjutan bagi AHY untuk tampil di panggung yang lebih besar dari panggung Pilkada DKI.
“Yang panggung Pilkada DKI dulu kan punya efek elektoral yang berarti. Ya efek keterkenalan, efek elektabilitas, dan efek citra yang berarti,” ujarnya.
Menurut Anas, jika AHY mendapat sorot kamera yang lebih luas dengan panggung Pilpres berarti itu akan menjadi kemenangan bagi Demokrat.
“Makanya kemudian definisinya dari obrolan ini yaitu deklarasi kekalahan Anies, tapi deklarasi kemenangan Demokrat,” ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) ini.
Dalam kesimpulannya, Anas menilai cara Anies Baswedan logis untuk menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai pasangannya untuk Pilpres 2024.
“Nah itulah yang kemudian menurut saya melahirkan pasangan yang lain, Anies-Muhaimin kan begitu,” pungkasnya. [res]