(IslamToday ID) – Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan bakal menangani secara serius pernyataan kadernya Ade Armando soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan, hingga saat ini proses di internal partai masih berlangsung.
“Sekali lagi kami mohon maaf atas segala ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan ini hal yang sangat-sangat kami sayangkan,” kata Grace saat mendampingi Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersilaturahmi ke kediaman KH Hasyim Zubair di Pondok Pesantren Nurul Cholil, Demangan Barat, Jakarta, dikutip Kamis (7/12/2023).
Ia tidak menyangkal soal apakah PSI akan memberikan teguran keras berupa pemecatan kepada Ade Armando. Meski begitu, menurutnya, pihaknya masih menggodok sanksi apa yang pantas diberikan kepada Ade Armando.
“(Untuk sanksi) Masih dirapatkan, tapi sudah ada teguran keras langsung dari Mas Kaesang,” kata Grace.
Menurutnya, Ade Armando sudah membuat video pernyataan permintaan maaf yang disampaikan melalui media sosialnya. “Bang Ade menekankan bahwa pendapat yang dilontarkannya adalah opini pribadi, bukan opini PSI. Tidak ada koordinasi sama sekali dan kami pun kaget dengan pernyataan beliau,” papar Grace.
Seperti diketahui, Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti.
Ade Armando menyebut bahwa BEM UI dan BEM UGM ironi karena sesungguhnya DIY yang mempraktikkan politik dinasti. Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X miliknya, @adearmando61.
Sementara, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menyatakan partainya taat dengan konstitusi dan menghormati adat dan konstitusi di Yogyakarta.
“Kami dari partai PSI taat sama konstitusi, apalagi yang menyangkut dengan daerah keistimewaan dari Daerah Istimewa Yogyakarta,” ujar Kaesang dikutip dari DetikCom.
Ia mempersilakan siapapun kader untuk keluar dari PSI jika tidak bisa mengikuti aturan main di PSI. Ia juga menyebut Ade Armando secara khusus.
“Jadi buat kader PSI yang tidak bisa mengikuti undang-Undang maupun Undang-Undang Dasar (UUD), itu juga buat Bang Ade (Ade Armando) maupun kader yang lain yang enggak bisa taat, bisa keluar saja dari PSI,” tegasnya. [wip]