(IslamToday ID) – Pakar komunikasi politik Prof Tjipta Lesmana mengatakan Gibran Rakabuming Raka belum pantas menjadi calon wakil presiden (cawapres). Tidak tanggung-tanggung Tjipta memberikan skor 5 untuk penampilan Gibran dalam dua debat cawapres yang telah diselenggarakan oleh KPU beberapa waktu lalu.
“Dua kali debat calon ini (Gibran) payah. Orang ini jadi pemimpin besar Indonesia, wah payah. (Dari debat) Inilah kita lihat kualitas Gibran yang tercermin kuat. Nilainya 5 untuk Gibran,” kata Tjipta dikutip dari YouTube ASANESIA TV, Kamis (25/1/2024).
Selain minim soal perilaku dan kapasitas, Gibran juga dianggap kurang menguasai materi ketika debat. “Dia sering ditanya sering ngeles, tidak menjawab langsung pertanyaan itu, tapi dia bawa ke tempat lain seperti ke Tom Lembong. Itu ngawur sekali,” paparnya.
Gibran juga dinilai minim etika. Terlebih saat debat keempat yang dengan tidak sopannya anak Jokowi itu menunjukkan gestur mencari jawaban kepada Mahfud MD.
“Etika kurang Gibran ini. Jangan lagi ada orang yang mengatakan etika itu tidak penting. Itu salah, padahal hukum itu etika dan moralitas paling tinggi. Hukum itu di bawah etika, di bawah moralitas. Kalau orang tidak menghormati moralitas dan etika, rusak orang itu. Dan sangat tidak layak menjadi pemimpin bangsa,” tegasnya.
Sikap yang ditunjukkan Gibran, tutur Tjipta, lantaran dirinya sudah merasa yakin bahwa akan mampu memenangkan Pilpres 2024. Meski hal itu belum terbukti nyata.
“Mungkin dia lupa, Gibran mesti banyak baca. Dalam ilmu politik dikatakan dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi. Dalam politik tidak ada yang tidak mungkin, jadi jangan sombong karena hingga tanggal 14 Febuari segala kemungkinan bisa terjadi,” tegasnya.
Bahkan mantan jurnalis senior ini ragu apakah benar kiprah Gibran mampu mendongkrak elektabilitas bagi Prabowo.
“Ada yang mengatakan justru Gibran ini menghambat laju cepatnya Prabowo. Yang saya tangkap dari generasi Z ini mulai kecewa kepada Gibran setelah mengikuti debat keempat. Justru nomor satu yang kualitasnya bagus, komunikasinya bagus, kontennya bagus,” jelasnya.
“Kalau pemilu ini bersih jurdil kalau betul-betul dijalankan dua putaran yang bertarung, Anies melawan Ganjar. Prabowo jatuh diputaran pertama,” pungkasnya. [ran]