(IslamToday ID) – Mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) mengaku kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu sempat didatangi empat anggota polisi dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya. Pimpinan polisi yang mendatanginya berpangkat Komisaris Besar (Kombes).
Menurut HRS, kedatangan anggota polisi menjelang waktu pencoblosan pada 14 Februari 2024, berkaitan dengan pemilu. Ia pun menyambut baik tamunya tersebut.
“Beberapa hari yang lalu, saya didatangi oleh empat anggota polisi. Dipimpin oleh seorang Kombes, mereka yang dua berasal dari Mabes Polri, yang dua lagi dari Polda Metro Jaya,” kata HRS dalam acara istighotsah kubro di Pademangan, Jakarta Utara, yang disiarkan melalui kanal Youtube Islamic Brotherhood Television, dikutip Sabtu (10/2/2024).
Menurut HRS, sebelumnya tidak ada polisi yang berani datang ke kediamannya pasca tragedi unlawful killing di KM 50, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada 2020.
Tentunya kedatangannya sebagai tamu, ia menghormati keempat anggota polisi tersebut dengan sambutan yang baik. Pasalnya, mereka pun datang dengan sopan, santun, serta menyampaikan visi-misi kedatangannya.
Dalam kesempatan itu, kata HRS, mereka mengaku memiliki program cooling system untuk Pemilu 2024, termasuk Pilpres 2024. Mereka juga mengaku ditugaskan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menciptakan cooling system.
Artinya umat tetap sejuk, tetap damai dan Pilpres 2024 tidak terjadi keributan dampak dari memanasnya hiruk-pikuk pesta demokrasi tersebut. “Mereka katakan karena ini mau Pilpres, suasana politik luar biasa panasnya, setiap hari bisa terjadi benturan di masyarakat,” jelas HRS.
Lebih lanjut, katanya, sang tamu juga meminta dukungan dari habib dan ulama untuk program pemilu damai. HRS pun memuji program Kapolri tersebut. Namun, ia menegaskan kunci terciptanya Pemilu 2024 yang damai adalah dengan menggelar pencoblosan yang jujur dan adil.
Sehingga program cooling system bakal sia-sia jika pelaksanaan Pemilu 2024 tidak dilakukan secara jujur dan adil. Ia pun berpesan agar aparat netral sehingga pesta demokrasi bisa berlangsung jujur dan adil.
“Saya katakan kepada mereka, sampaikan saja kepada Bapak Kapolri kalau ingin pemilu damai, maka gelarlah pemilu yang jujur dan adil. Kalau pemilunya jujur dan adil, niscaya akan damai. Tapi, kalau kita teriak pemilu damai, tapi ente curang, kapan mau damai?” tegas HRS.
Terakhir, HRS berpesan dan mengajak umat Islam seluruh Indonesia untuk mendukung TNI-Polri di dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil. Ia menegaskan jika ada yang mencoba-coba hendak mengacaukan Pemilu 2024, pihaknya siap bantu TNI-Polri mengamankan siapapun yang ingin berbuat curang nanti.
Terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengaku tidak mengetahui secara pasti pengakuan HRS yang didatangi empat polisi dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.
“Saya enggak tahu pasti,” ujar Karyoto saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Namun jika kedatangan keempat anggota polisi tersebut terkait dengan cooling system Pemilu 2024, kata Karyoto, adalah tanggung jawab bersama. Ia juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan Pemilu 2024 damai.
Kemudian pihaknya juga akan memastikan pengamanan agar terciptanya pemilu yang damai dan kondusif.
“Tetapi kalau bicara cooling system adalah tanggung jawab semua warga masyarakat. Apalagi yang dibilang tokoh cooling itu mendinginkan, kita ajak pemilu damai, ini kan pesta rakyat. Semua rakyat harus happy,” pungkas Karyoto. [wip]