(IslamToday ID) – Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan masih terlalu dini membahas mengenai akan menjadi koalisi atau oposisi dalam pemerintahan yang akan datang. Pasalnya, hingga kini proses penghitungan suara di KPU masih berjalan.
Sebelumnya, banyak pihak menilai PKB pasti akan masuk dalam jajaran koalisi seperti sebelum-sebelumnya, sebab partai itu tidak pernah jauh dari kekuasaan.
“Masih terlalu dini, karena ini tahapan yang baik untuk kita melakukan evaluasi secara menyeluruh dalam pelaksanaan pemilu kita yang tahapannya masih pleno di tingkat kecamatan, nanti akan ada tingkatan kabupaten dan seterusnya,” kata Syaiful dikutip dari YouTube KOMPAS TV, Kamis (29/2/2024).
Pihaknya baru akan menentukan sikap setelah KPU secara resmi mengumumkan siapa yang menjadi pemenang Pilpres 2024.
“Jadi saya setuju, kita ngomongin soal ini pasca penetapan resmi dari KPU siapa yang menang dan kalah. Itu saya kira akan lebih objektif melihat persoalan ini, terlebih bagi pendidikan politik di publik,” jelasnya.
Dirinya juga tidak ingin berandai-andai, tetapi yang pasti sampai saat ini koalisi pengusung pasangan AMIN masih solid.
“Terakhir pertemuan tiga ketua umum partai. Mereka menyatakan tegas bahwa berkomitmen berada di jalur perubahan. Termasuk Gus Muhaimin ketika bareng dengan Mas Anies ketika menghadiri acara tim hukum AMIN menyampaikan beliau berdua tetap di jalur perubahan,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Juru Bicara PKS Pipin Sopian mengatakan pihaknya siap di manapun posisinya. Baik menjadi oposisi maupun menjadi koalisi dalam pemerintahan yang akan datang.
“Bagi kami, kami siap berada di luar maupun di dalam pemerintahan. Apa indikatornya? Tentu kami akan mendengarkan aspirasi rakyat, apa yang dikehendaki ke depan,” ujar Pipin.
Tapi yang jelas saat ini PKS sedang berkonsentrasi kepada pemilu.
“Kami ingin menyelesaikan semua tahapan dan semua akan terus kami kawal, memastikan. Bagi kami adalah siapapun yang menang dan kalah selama tidak melakukan kecurangan, pelanggaran, kami akan hormati,” katanya. [ran]