ISLAMTODAY — Pakar Hukum Tata Negara, Dr. Refly Harun mengungkapkan motif yang tersembunyi di balik munculnya Islamofobia di Indonesia. Isu-isu islamofobia yang sering kali ‘dipopulerkan’ dengan penyebutan esktrimisme, radikalisme, terorisme dan masih banyak lagi ini dikaitkan dengan kekuasaan dan uang.
“Bisa jadi Islamofobia dan bahasa turunannya ekstrimisme, radikalisme, terorisme dan lain sebagainya itu dimotivasi karena kekuasaan dan uang,” tutur Refly saat berbicara dalam Forum Seminar Nasional dan Muskerwil ICMI di Yogyakarta pada Sabtu, 16 Juli 2022.
Ia menambahkan salah satu oknum bagian dari kekuasaan yang mempropaganda islamofobia di Indonesia ialah para buzzer.
“(Hari ini) ketika kita bicara tentang anti islamofobia itu (identik) orang di luar pemerintahan, orang pemerintahan pemrakarsa, penggagas, pelaku islamophobia paling tidak part of government seperti misalnya para buzzer dan lain sebagainya. Kalau ada sedikit tentang Islam ribut langsung diangkat (diviralkan),” jelasnya.