(IslamToday ID) – Acara pawai di Karachi, Pakistan untuk memperingati satu tahun pencabutan status semi-otonom Kashmir oleh India diwarnai aksi serangan granat, Rabu (5/8/2020) waktu setempat. Sedikitnya 30 orang mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
“Para korban terluka segera dibawa ke sejumlah rumah sakit, termasuk satu orang dalam kondisi kritis,” ungkap pejabat dari Departemen Kesehatan Provinsi.
Kepala Kepolisian Karachi, Ghulam Nabi Memon mengatakan granat dilemparkan saat pawai dan menyebabkan beberapa korban.
Serangan itu diklaim oleh Tentara Revolusioner Sindhudesh (SRA), kelompok separatis yang aktif dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Juni, empat orang tewas termasuk dua tentara dalam tiga ledakan berturut-turut yang diklaim oleh SRA. Kelompok itu menginginkan Provinsi Sindh memisahkan diri dari federasi Pakistan.
SRA juga beraliansi dengan Tentara Pembebasan Balochistan, kelompok militan yang menuntut otonomi lebih luas bagi wilayah Balochistan di barat daya Pakistan.
Serangan itu terjadi saat sejumlah pawai digelar di penjuru negeri. Pawai Karachi diorganisir Jamaat e Islami dan dibatalkan oleh serangan itu.
Agustus lalu, pemerintahan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi mencabut status otonomi pada Jammu dan Kashmir. [wip]