(IslamToday ID) – Partai Persatuan Patriot Demokrat (PPPD) di Tunisia mengecam kegiatan “subversif” oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Uni Emirat Arab (UEA) di negara itu.
Dalam sebuah pernyataan, partai tersebut menuduh UEA menyabotase jalannya revolusi Tunisia dan berusaha mengembalikan negara itu ke tirani.
Pekan lalu, UEA dan Israel mencapai kesepakatan untuk menormalisasi hubungan kedua negara. UEA adalah negara Teluk pertama dan negara Arab ketiga yang membangun hubungan diplomatik penuh dengan negeri Yahudi tersebut.
PPPD mengecam kesepakatan UEA-Israel dan menyebutnya sebagai tindakan pengkhianatan terhadap dunia Arab yang bertujuan untuk mengisolasi perlawanan Arab di Palestina, Lebanon, dan Suriah.
PPPD menuduh Abu Dhabi mengobarkan permusuhan terhadap aspirasi masyarakat Arab untuk kebebasan, martabat, dan persatuan.
PPPD juga mengutuk pembungkaman pemerintahan Tunisia atas kesepakatan UEA-Israel. Partai itu juga meminta pihak berwenang Tunisia untuk memanggil duta besar UEA karena dinilai turut campur urusan dalam negeri. Tunisia juga harus melayangkan penolakan atas perjanjian normalisasi UEA-Israel.
Kelompok-kelompok perlawanan Palestina mengecam kesepakatan UEA-Israel karena tidak ada yang berpihak pada kepentingan dan mengabaikan hak-hak warga Palestina. [wip]