ISLAMTODAY ID — Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku dirinya kerap berbeda pendapat dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Akan tetapi, Putin memuji Erdogan sebagai orang yang menepati janji.
“Kami sering berselisih pendapat tentang suatu masalah dengan Presiden Erdogan. Mungkin terkadang malah memiliki pandangan yang berlawanan. Tapi dia adalah orang yang menepati janji. Jika menurutnya itu baik untuk negaranya, dia akan melakukannya,” pungkas Putin dilansir dari Anadolu Agency.
Putin mengatakan hal ini saat ditanya mengenai negosiator paling sulit yang pernah dia hadapi, dalam konferensi pers tahunan, Kamis (17/12).
“Tidak ada pemimpin yang baik dan buruk. Ada kepentingan nasional. Kadang perlu kompromi untuk menegaskan posisi kita. Selebihnya kontraproduktif,” ujarnya.
Menurut Putin, sebagai contoh, mereka kerap kali tidak setuju dan bahkan memiliki pandangan yang berlawanan tentang beberapa masalah, tetapi Erdogan melakukan hal yang terbaik untuk negaranya.
Hubungan AS-Rusia
Putin juga membahas hubungan masa depan antara Rusia dan Amerika Serikat di bawah Joe Biden.
Putin berharap di bawah pemerintahan baru AS, Rusia bisa memperbaiki hubungan.
“Presiden AS yang baru terpilih akan memahami apa yang terjadi, dia adalah orang yang berpengalaman baik dalam kebijakan dalam dan luar negeri, dan kami berharap bahwa semua masalah sejauh ini, setidaknya beberapa di antaranya, akan diselesaikan di bawah pemerintahan baru,” tuturnya.
Menurutnya, Joe Biden termasuk yang mendukung diperpanjangnya Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START), yang berakhir pada Februari 2021.
“Sekarang ada ancaman penghentian START Treaty. Maka tidak akan ada batasan sama sekali terkait perlombaan senjata,” jelas Putin.
Perjanjian START pertama ditandatangani tahun 1991 antara AS dan Uni Soviet saat itu dan berlaku pada 1994.
Kesepakatan itu kemudian diperbarui lewat New START. Pakta START diteken pada 2010 oleh presiden AS-Rusia saat itu, Barack Obama dan Dmitry Medvedev. Pakta tersebut membatasi kedua negara untuk tidak memiliki lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir dan 700 rudal serta bom.[IZ/AA/CNN]