ISLAMTODAY ID-Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi yang diketuai Putra Mahkota Mohammed bin Salman, telah membeli saham senilai USD 7 miliar atau Rp 103 Trilliun di perusahaan AS termasuk Starbucks, Zoom, dan Microsoft.
Pembelian tersebut membawa nilai pasar dari portofolio investasi dana kekayaan negara menjadi sekitar USD 40,8 miliar pada akhir kuartal kedua.
Bloomberg melaporkan bahwa langkah itu menggemakan strategi PIF pada awal 2020, ketika dana tersebut menghabiskan miliaran untuk saham di perusahaan-perusahaan AS yang penilaiannya telah diguncang oleh pandemi virus corona.
PIF kemudian menjual banyak dari saham tersebut ketika pasar pulih, menghasilkan keuntungan besar bagi dana tersebut.
Pengajuan Komisi Sekuritas dan Bursa AS menunjukkan bahwa dana tersebut membeli 6,3 juta saham di Starbucks, 4,7 juta saham di Zoom dan 1,8 juta saham di Microsoft.
“Saham lain yang dibeli oleh dana tersebut termasuk Alphabet, perusahaan induk Google, Adobe Systems dan bank JP Morgan,” ungkap Bloomberg, seperti dilansir dari MEE, Selasa (16/8).
Didirikan pada tahun 1971 oleh Raja Faisal dari Arab Saudi, PIF adalah salah satu dana kekayaan negara terbesar di dunia dan diperkirakan memiliki aset senilai setidaknya USD 620 miliar.
Dana tersebut saat ini sedang mengejar strategi dua arah, membangun portofolio investasi internasional sambil juga berinvestasi secara lokal dalam proyek-proyek yang akan membantu mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada minyak.
Informasi Terbatas
Tahun lalu, dokumen pengadilan yang diajukan di Kanada mengkonfirmasi bahwa PIF digunakan untuk membeli sebuah perusahaan yang memiliki dua jet pribadi.
Lebih lanjut, Jet tersebut digunakan untuk mengangkut orang-orang yang membunuh dan memotong-motong jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di konsulat kerajaan di Istanbul pada 2018.
Arab Saudi telah menghabiskan miliaran dolar, seringkali melalui PIF, untuk investasi yang bertujuan memperkuat reputasi kerajaan.
Pembelian dana tahun lalu dari klub sepak bola Inggris Newcastle United dikritik oleh organisasi HAM.
Hal ini karena memungkinkan kerajaan untuk mengalihkan perhatian dari pelanggaran hak asasi manusia yang terdokumentasi dengan baik oleh Riyadh, termasuk tindakan kerasnya terhadap perbedaan pendapat internal dan peran utamanya dalam perang di Yaman.
Sebagian besar dari apa yang diketahui tentang kepemilikan PIF berasal dari pengajuan peraturan.
Dana itu sendiri mengungkapkan informasi terbatas secara publik tentang alokasinya ke geografi atau kelas aset yang berbeda, Bloomberg melaporkan.
(Resa/MEE)