(Islam Today ID) – Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pernyataan baru mengungkapkan soal status persenjataan hipersonik dan berkemampuan nuklir Rusia dalam konteks perang Ukraina.
Pada awal Mei, militer Ukraina mengklaim telah mencegat rudal balistik Rusia untuk pertama kalinya dalam konflik tersebut, menggunakan sistem pertahanan anti-udara buatan AS.
Kremlin menolak klaim tersebut, tetapi mengonfirmasi telah menggunakan rudal hipersonik dalam operasi khusus atau terbatas dan peluncuran jarak jauh.
“Sekitar setengah dari unit Pasukan Rudal Strategis Rusia telah dilengkapi dengan sistem rudal Yars terbaru dan sedang dipersenjatai kembali dengan hulu ledak Avangard modern,” ungkap Putin, seperti dilansir dari ZeroHedge, Jumat (23/6/2023).
Putin menekankan “prioritas tanpa syarat” dari kesiapan rudal.
“Mengingat tantangan baru dan pengalaman operasi militer khusus yang tak ternilai, kami akan terus meningkatkan Angkatan Bersenjata dengan segala cara yang memungkinkan,” ungkap Putin.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa tugas terpenting di sini adalah mengembangkan triad nuklir sebagai jaminan utama Keamanan militer Rusia dan stabilitas global.
Putin juga mengumumkan bahwa peluncur rudal Sarmat baru akan segera bertugas.
“Dalam waktu dekat, peluncur pertama kompleks Sarmat dengan rudal berat baru akan ditempatkan dalam tugas tempur. Persenjataan komponen penerbangan dan angkatan laut dari kekuatan nuklir strategis sedang diisi ulang sesuai dengan jadwal,” tegasnya.
“Triad nuklir Rusia memungkinkan pencegahan strategis yang efektif dan terjamin serta menjaga keseimbangan kekuatan global,” simpul Putin.
Rudal Sarmat ultra-besar telah dijuluki di Barat sebagai ‘Setan II’ – yang berkemampuan nuklir.
Pada bulan Februari tahun ini ada laporan bahwa militer Rusia menguji senjata tersebut, tetapi pengujian tersebut mungkin gagal.[res]