(IslamToday ID)—Prancis menolak skema pembukaan kantor hubungan NATO di Jepang karena blok tersebut tidak boleh meluaskan dirinya di luar Atlantik Utara.
Pernyataan tersebut berasal dari pejabat Istana Elysee yang dikutip oleh Politico.
“NATO berarti Organisasi Traktat Atlantik Utara,” ungkap pejabat pada hari Jumat, RT, Ahad (9/7/2023)
Pada bulan Mei, Duta Besar Jepang untuk AS Koji Tomita mengatakan bahwa Jepang sedang berusaha pembukaan kantor hubungan NATO di Tokyo, yang akan menjadi kantor pertama blok tersebut di Asia.
Skema ini telah dibahas secara sporadis sejak tahun 2007, ketika Perdana Menteri saat itu Shinzo Abe pertama kali mengunjungi markas NATO, dan diangkat kembali dalam beberapa bulan terakhir.
“Prinsipnya, kami tidak setuju,” tambah pejabat Prancis tersebut.
“Terkait dengan kantor tersebut, pihak otoritas Jepang sendiri telah memberi tahu kami bahwa mereka tidak terlalu terikat padanya.”
Menurut laporan terbaru Financial Times mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron pribadi percaya bahwa piagam badan tersebut memberlakukan batasan geografis yang menghalangi NATO untuk berkembang ke Asia.
Di sisi lain, Tokyo secara bertahap meningkatkan kerja sama dengan NATO selama bertahun-tahun, dengan membuka kantor cabang NATO pertamanya di Brussels pada tahun 2018.
Perdana Menteri Fumio Kishida menjadi pemimpin Jepang pertama yang menghadiri KTT NATO tahun lalu.
Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan juga telah diundang ke KTT 2023 yang akan berlangsung di Vilnius, Lituania pada tanggal 11 dan 12 Juli.
Undangan tersebut karena menunjukkan adanya minat NATO yang meningkat di Indo-Pasifik dalam beberapa tahun terakhir.
Lebih lanjut, China telah memprotes perluasan bertahap NATO. Rusia yang sangat menentang perluasan NATO di Eropa Timur, juga mengkritik upaya blok tersebut untuk memperluas kegiatannya ke Asia. [res]