(IslamToday ID) –Diplomat top Uni Eropa (UE) Josep Borrel menyebut situasi di Gaza seperti “bencana, kiamat”, dengan kehancuran yang “bahkan lebih besar” daripada yang dialami Jerman pada Perang Dunia II (PD 2). Hal itu dikatakan
Dilansir AFP, Selasa (12/12/2023), serangan Israel terhadap Gaza telah mengakibatkan “banyak sekali korban sipil”, kata Borrell setelah memimpin pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa.
Dia mengatakan Uni Eropa juga “khawatir dengan kekerasan yang dilakukan pemukim Yahudi ekstremis di Tepi Barat” dan mengecam keputusan pemerintah Israel yang menyetujui penambahan 1.700 unit rumah di Yerusalem, yang dianggap Brussel sebagai pelanggaran hukum internasional.
Borrell menyebut bahwa operasi militer Israel tidak proporsional dalam hal kematian warga sipil dan kerusakan pada properti dan infrastruktur sipil.
“Penderitaan manusia merupakan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi komunitas internasional,” kata Borrell.
“Korban warga sipil mencapai antara 60 dan 70 persen dari keseluruhan kematian,” berdasarkan angka kementerian kesehatan Gaza, dan “85 persen populasi menjadi pengungsi internal”.
“Kehancuran bangunan di Gaza… lebih, kurang, atau bahkan lebih besar dibandingkan kehancuran yang dialami kota-kota di Jerman selama Perang Dunia Kedua,” jika dihitung secara proporsional, kata Borrell.
Dia mengatakan telah menyampaikan makalah diskusi kepada para menteri luar negeri Uni Eropa mengenai “pengenaan sanksi terhadap pemukim ekstremis di Tepi Barat” yang telah meningkatkan serangan terhadap warga Palestina.
Borrell mengatakan dia akan segera mengajukan proposal resmi, berdasarkan inisiatif yang diambil oleh Amerika Serikat, yang pekan lalu mengatakan akan menolak visa bagi pemukim ekstremis Israel.
Namun dia mengakui bahwa belum ada kesepakatan di antara 27 negara Uni Eropa mengenai masalah ini.[sya]