PASURUAN, (IslamToday ID) – Majelis Keluarga Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur buka suara terkait ceramah Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq terkait masa kecil Rasulullah SAW. Ponpes Sidogiri menyatakan telah menyimak isi pidato tersebut secara utuh dan lengkap.
“Ceramah saudara Muwafiq mengandung unsur-unsur yang terkesan merendahkan kemuliaan Nabi,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, KH A Nawawi Abdul Djalil, Jumat (6/12/2019).
Adapun kalimat yang dinilai merendahkan yakni, Nabi lahir biasa-biasa saja, tidak bersinar, saat kecil rembes, tidak terlalu terurus karena ikut kakeknya. Diksi-diksi tersebut jelas jauh dari sifat Nabi di waktu kecilnya sekali pun.
Kemudian, kesenangannya bermain kesana-kemari sehingga tidak sekolah akhirnya tidak bisa baca tulis. Kalau saja saat itu ada jambu, maka beliau dikisahkan akan mencuri jambu sebagaimana anak-anak lain. Padahal kalau konteksnya kekinian, khususnya di kota, maka tidak ada lagi anak-anak seperti yang bebas memetik buah.
“Saudara Muwafiq juga terkesan meragukan riwayat tentang keistimewaan Nabi pada masa kecil yang telah diyakini kebenarannya oleh kalangan pesantren,” imbuh Nawawi.
Perkataan Gus Muwafiq yang disorot itu yakni, “Kita tidak boleh angkuh karena semuanya hanya katanya, dan tidak menyaksikan peristiwa itu sendiri secara langsung.”
Ponpes Sidogiri menilai penjelasan atau tabayun yang dilakukan oleh Gus Muwafiq tak mumpuni sebagai permintaan maaf. Hal itu karena dinilai tidak mengandung pernyataan menarik ucapannya dan bertaubat dari kesalahan itu.
Nawawi juga menyatakan Majelis Keluarga Ponpes Sidogiri juga menegaskan empat sikap. Pertama,
meminta kepada Gus Muwafiq untuk segera menarik ucapan-ucapannya tersebut serta bertaubat. Kedua, kepada masyarakat secara umum untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah. Ketiga, tidak melakukan pembelaan terhadap siapa pun yang merendahkan martabat Rasulullah.
Dan terakhir, menghimbau kepada umat Islam untuk tetap menjaga persatuan umat, kepatuhan terhadap hukum agama dan negara, serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan, dengan tanpa mengurangi ketegasan dalam menolak segala penyimpangan dan penodaan.
Sikap PWNU
Sebelumnya Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur juga menyampaikan agar menghormati pihak yang melaporkan Gus Muwafiq ke polisi. Tapi juga mengingatkan, agar responsnya tidak menabrak hukum.
“Seperti adanya pengadangan pengajian Gus Muwafiq, atau upaya-upaya pembatalan pengajian yang beliau lakukan,” ujar Wakil Ketua Tanfizdiyah PWNU Jatim, KH Abdussalam Sokhib, Jumat (6/12/2019).
Sedangkan PWNU Jawa Tengah mengeluarkan empat instruksi. Pertama, minta warga NU tetap tenang dan tidak terpancing provokasi. Kedua, kepada pengurus NU diminta agar tetap menjalankan kegiatan yang telah direncanakan sebagaimana yang telah disepakati dalam organisasi. Ketiga, jaga kehormatan atau marwah jamiyah NU dengan mengedepankan tata karma sosial dan koridor hukum. Keempat, tetap perkuat ukhuwah nahdliyah, jaga ulama, masyayikh dalam melakukan amanat diniyah. (wip)
Sumber: Eramuslim.com, CNNIndonesia.com