IslamToday ID — PPKM Level 4 yang mulai berlaku sejak 21-25 Juli 2021 dinilai kebijakan main-main saja dan tak berpedoman pada sains. Pasalnya, siklus covid-19 baru akan terlihat dalam 14 hari. Kebijakan ini juga membuat rakyat bingung semakin bingung.
“Bikin bingung. Siklus ini ( penyebaran covid -19 ) kan setiap 2 minggu, 10 sampai 14 hari ( penyebarannya) kok diperpanjang nya cuman 5 hari, jadi nunjukin pemerintahnya ini dalam menyelesaikan masalah tidak menggunakan sains, ilmu pengetahuan,” kata Rizal Ramli, dalam kanal Youtube Bang Edy Chanel, Rabu (21/07/2021)
Menteri Ekonomi Era Gusdur ini, melihat Presiden Jokowi terlihat lemah, karena terombang-ambing dalam menentukan kebijakan. Ia menduga Presiden Jokowi banyak mendengar suara seperti penasehat, buzzer, hingga orang-orang yang tidak paham akan kesehatan. Selain itu, munculnya kebijakan PPKM Level 4 diduga pertimbangkan kepentingan oligarki dan politik.
”Terombang-ambing antara penasehat amatiran,buzzer, influence sama beberapa orang yang mungkin ngerti masalah dan sebagainya. akhirnya solusinya itu lebih banyak ke politik, hanya 5 hari,” tutur Rizal Ramli
“Ini menunjukkan bahwa presiden ini lemah sekali,” imbuhnya Rizal
Tak Mampu
Rizal menilai pemerintah tak mempu menangani pandemi covid-19. Salah satu indikatornya adalah gonta-ganti istilah kebijakan yang tidak pernah membawa Indonesia keluar dari krisis. Padahal berdasarkan catatan BPK, pada tahun 2020 pemerintah sudah menghabiskan dana sebesar Rp 1035 triliun untuk penanganan covid-19.
“Nggak ada dampaknya terhadap ekonomi, tidak ada dampaknya terhadap penurunan covid. Uang Rp1035 triliun itu banyak sekali ,” ujarnya.
Ia pun curiga, dana tersebut digunakan untuk menyelamatkan kroni-kroni alias ‘teman-teman’ politiknya. Rizal juga menduga dana tersebut sengaja siapkan untuk dikorupsi, seperti pada kasus bansos beberapa waktu lalu.
“Kemungkinannya cuman 2, miss management di pakai lah label untuk penanganan covid lain-lain padahal dipakai buat yang lain, buat nyelamatin croni-croninya, dan lain-lainnya. Atau memang dikorupsi secara vulgar seperti bansos. Penjelasananya cuma itu , kok bisa udah ngabisin Rp 1035 triliun nggak ada dampak,” pungkas Rizal
Penulis Kanzun