(IslamToday ID) – Bantuan sosial (bansos) beras yang diterima warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dikeluhkan karena tak layak konsumsi. Kondisi beras sudah menggumpal berwarna kekuningan dan mengeluarkan bau tak sedap.
Beras tersebut diduga bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid-19.
Kepala Desa Kedungrejo, Nico Oktavian mengatakan pihaknya baru mengetahui hal itu setelah menerima laporan dari warga. Ia pun segera meminta warga yang lainnya memeriksa kondisi beras bansos.
“Kami minta seluruh warga yang mendapatkan bantuan bansos Covid-19 itu ngecek,” katanya seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (12/8/2021).
Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo Warih Andono menyayangkan temuan beras tak layak konsumsi yang dibagikan ke warga. Menurutnya, beras tersebut diterima warga dua hari yang lalu.
“Diketahui dari tulisan yang tertera pada kemasan karung yakni beras BUMN medium 10 kilogram,” kata Warih.
Mengetahui hal itu, Pimpinan Cabang Bulog Surabaya Utara, Nurjuliansyah Rachman mengatakan beras menggumpal hingga menimbulkan bau tak sedap, diduga karena terguyur hujan saat proses pengiriman.
“Data yang kami dapat di lapangan, beras itu menjadi gumpalan dan menguning akibat terguyur hujan saat proses pengirimannya,” katanya.
Nurjuliansyah memastikan Bulog selalu memeriksa beras yang akan dibagikan kepada warga terdampak Covid-19 di Sidoarjo, mulai dari pengemasan, pemeriksaan, hingga biji padi. “Kami sudah melakukan pengecekan, untuk beras yang akan dikirimkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nurjuliansyah mengatakan pihaknya sudah mengganti beras tak layak konsumsi itu. Ia berjanji bakal langsung mengganti beras yang tak layak dimakan masyarakat.
“Kami sangat membuka lebar jika ada aduan hal serupa. Beras yang tidak layak konsumsi secepatnya akan kami ganti,” katanya.
Beras bansos tak layak konsumsi juga sempat ditemukan di Kabupaten Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu. Beras tersebut bahkan serupa batu. Bulog pun telah menarik beras tak layak itu setelah mendapat laporan warga. [wip]