IslamToday ID– Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah mengatakan pangsa pasar pembayaran non tunai dikuasai oleh jenis e money yang tergabung dalam ekosistem industri. Dengan kondisi ini, kedepan ekosistem industri akan menguasai digital payment.
Menurut Pitter, lonjakan pembayaran secara non tunai ini mulai dikenal sejak ada e money atau e wallet yang masuk dan dikuasai oleh platform pembayaran digital seperti Go pay, Shopee pay dan OVO.
Lanjutnya, tren pembayaran non tunai terjadi karena dukungan ekosistem industri yang lebih besar. Seperti kemunculan, Go Pay yang tergabung dalam aplikasi Gojek, Shopee pay dengan ekosistem Shopee dan lain sebagainya.
“Lompatan yang benar-benar luar biasa besar itu adalah terjadi ketika kita mulai mengenal ya ini sekarang kita kenal yaitu mulai ada Go pay, Shopee pay dll dan itu alat pembayaran non tunai itu masuk dalam ekosistem industri digital yang jauh lebih besar,” ujar Piter dalam kanal Youtube Tempo.co, Kamis ( 26/08/2021).
Keberadaan ekosistem e-commerce ini semakin menarik masyarakat untuk menggunakan instrumen alat pembayaran e wallet tersebut. Sehingga bisa terlihat saat ini, pangsa pasar dari pembayaran non tunai ini dikuasai oleh jenis e money yang tergabung dalam ekosistem industri tersebut. Bahkan mereka diperkirakan bahkan menguasai digital payment di Indonesia.
“Kalau kita melihat ini trennya saya kira nanti ke depan adalah mereka yang menguasai ekosistem itu yang kan menguasai digital pay,” sambung Piter.
Tak Mudah Bagi BI
Kini digital payment menjadi bagian dari visi Bank Indonesia. Namun menurut Pitter, hal itu tidak mudah untuk dilakukan dan diwujudkan. Sebab kata dia, Indonesia belum memiliki berbagai instrumen pendukung digital payment.
hal ini terlihat dari upaya Bank Indonesia yang mencoba menerbitkan e money sebagai digital payment. Namun produk e money yang dikeluarkan BI sangat terbatas penggunaannya,
“ penggunaannya masih sangat terbatas yang masih untuk pembayaran jalan tol,” pungkasnya.
Penulis Kanzun