(IslamToday ID) – PP Muhammadiyah mendorong pihak kepolisian mengusut tuntas motif kasus petasan menggunakan lembaran Al-Qur’an yang membuat geger warga Ciledug, Tangerang, Banten.
“Dilihat motivasinya, apa mereka ada kesengajaan atau tidak. Atas pabrik yang masif gitu dari Al-Qur’an atau apa. Kan bisa saja mereka beli kertas itu satu abrek, tidak diketahui kertas apa. Mudah-mudahan tidak sengaja,” kata Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, Senin (13/9/2021).
Ia meminta agar kasus ini diusut tuntas jika ada unsur kesengajaan. Ia menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah lembaran yang perlu dihormati.
“Saya kira kalau itu disengaja, mempunyai niatnya tidak baik, melecehkan, ya mungkin perlu diusut. Karena itu kita kan menganggap lembaran Al-Qur’an itu sesuatu yang perlu kita hormati, kita jaga,” kata Dadang seperti dikutip dari DetikCom.
Serpihan lembaran Al-Qur’an ini berasal dari petasan saat acara pernikahan sebuah keluarga di Ciledug. Dadang memahami bahwa pihak keluarga yang menggelar hajatan tidak mengetahui bungkus petasan yang mereka beli di pasaran itu.
“Kalau keluarga jelas tidak akan tahu. Tetapi yang pabriknya yang harus dilihat, apakah mereka bermotivasi melecehkan atau tidak,” katanya.
Selain itu, Dadang mengajak masyarakat tidak membakar petasan karena situasi pandemi. Ia menyarankan agar biaya untuk membeli petasan itu disumbangkan untuk orang yang membutuhkan.
“Berhati-hati dan tidak usah bakar petasan lah dalam suasana seperti ini, prihatin dengan Covid, daripada pakai beli petasan dipakai beli kebutuhan sehari-hari, dibagikan kepada orang-orang. Kan petasan itu semacam ekspresi kegembiraan, dan suasana begini kan kita masih prihatin,” jelasnya.
Sebelumnya sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sobekan bekas petasan bertuliskan ayat suci Al-Qur’an di Ciledug, Tangerang. Aparat kepolisian tengah menyelidiki toko penjual petasan tersebut.
“Jadi gini, betul kami telusuri. Jadi mungkin yang bikin acara itu nggak tahu ya. Untuk sementara itu masih diselidiki,” kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rochim, Ahad (12/9/2021).
Dalam video itu terlihat sejumlah warga tengah mengais sobekan kertas pembungkus petasan yang sudah hancur. Sobekan kertas yang diduga Al-Qur’an berserakan di tanah.
“Kurang ajar nih. Petasan dari Al-Qur’an,” ucap salah seorang dalam video yang beredar itu.
Ketua RW setempat, Suharjo Cipto (47), memberikan penjelasan terkait hal itu. Ia mengatakan acara pernikahan salah seorang warganya itu terjadi pada Sabtu (11/9/2021). Setelah itu, petasan dinyalakan yang kemudian diketahui bahwa petasan itu terbuat dari lembaran Al-Qur’an.
Acara itu merupakan pernikahan anak Herman Permana. Herman sendiri yang juga membeli petasan itu di daerah Tangerang Selatan (Tangsel).
“Belinya di Kebun Manggis, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Saya belinya sebelum Jumatan, dipasangnya Sabtu,” ujar Herman.
Ia sendiri tak menyangka petasan itu terbuat dari lembaran Al-Qur’an. Sebab, petasan itu disebut Herman awalnya berbentuk seperti petasan biasa.
“Kaget saya, sebagai orang Islam kaget. Nggak (curiga), saya mah beli sudah tiga kali petasan juga nggak pernah begini,” kata Herman. [wip]