(IslamToday ID) – Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan bersuara mengenai banyaknya tenaga kerja asing (TKA) di lingkungan smelter. Alasannya, kualitas lulusan politeknik di Indonesia tidak mendapat perhatian serius.
“Kita ketawa mendengarnya, tapi itulah fakta yang dihadapi. Banyak yang mengeluh kenapa tidak orang Indonesia semua, karena memang tidak ada. Kita berpuluh-puluh tahun tidak pernah memperhatikan bangunan politeknik yang berkualitas di daerah ini,” ujar Luhut dalam webinar yang digelar ITS Indonesia seperti dikutip dari Kumparan, Kamis (18/11/2021).
Hal tersebut terkait dengan isu proyek smelter Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera Tengah, yang saat ini masih mengandalkan tenaga kerja dari luar. Ia mengatakan, pemerintah mau beralih dari pengekspor material mentah menjadi komponen baterai listrik.
“Kita tidak mau hanya ekspor materialnya, kita mau semua itu menjadi satu kesatuan. Nah, ini kesalahan kita berpuluh tahun sekarang kita perbaiki, banyak kritik kenapa enggak pakai tenaga Indonesia, memang ndak ada,” kata Luhut.
Argumen tersebut Luhut sampaikan kepada ekonom yang mempertanyakan soal masifnya tenaga kerja asing di ruang kontrol pabrik di Weda Bay. Menurutnya, belum ada tenaga lokal yang punya kapasitas cukup mumpuni mengisi ruang kontrol tersebut.
“Lebih parahnya setelah kita bikin politekniknya tidak ada pula yang lulus orang daerah. Kenapa tidak lulus? Lulusan SMA-nya 7×7 sama dengan 77, ini fakta di lapangan,” ujar Luhut.
Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor masih banyaknya TKA yang didatangkan ke Tanah Air. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat jumlah TKA di Indonesia mencapai 92.058 orang per Mei 2021.
Ke depan untuk memperbaiki kondisi tersebut, kata Luhut, Indonesia sudah mulai mengirim anak-anak muda untuk belajar ke luar negeri. Misalnya dalam hal pengembangan industri daur ulang baterai kendaraan listrik.
“Anak-anak muda kita yang dikirim ke Tiongkok selama dua tahun untuk bicara soal recycling ini, sekarang sudah di Morowali. Nanti tim saya ke sana besok melihat apa yang sudah didapat, supaya terjadi teknologi transfer tadi ke depan,” pungkasnya. [wip]