(IslamToday ID) – Internal PDIP kembali heboh dengan tayangan konten video berjudul “Rumah Kader di Tanah Bengkok” milik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Video itu dianggap hanya mengeksploitasi kemiskinan dengan tujuan untuk pencitraan politik menuju 2024.
Konten video itu diunggah di akun YouTube Ganjar Pranowo pada 10 Januari 2022. Dalam konten itu Ganjar mendatangi rumah kecil milik kader PDIP di Temanggung bernama Fajar Nugroho dan memberi bantuan kepada kader tersebut. Belakangan, Fajar mengembalikan bantuan itu kepada Ganjar.
Mulanya, Fajar diberi bantuan sembako dan mainan untuk anak-anaknya. Selain itu, ia juga dijanjikan renovasi rumah serta alat pencuci motor untuk membuka usaha oleh Ganjar.
Akan tetapi, Fajar mengatakan janji renovasi rumah belum terealisasi. Ia kecewa lalu mengembalikan bantuan mainan yang diberikan Ganjar ke kelurahan. Mengenai sembako, tidak ia kembalikan lantaran sudah ia makan bersama keluarga.
Anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PDIP Saiful Hadi menilai apa yang dipertontonkan Ganjar itu sarat politik pencitraan.
“Pencitraannya kelihatan sekali, sangat kami sayangkan. Pak Ganjar itu delapan tahun ditugasi PDIP memimpin Jawa Tengah, dan baru ini memberi bantuan kepada kader tak mampu yang disebut punya rumah reyot. Kenapa baru ini, kemarin-kemarin ke mana?” kata Saiful seperti dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (14/1/2022).
“Kalau itu YouTuber yang mencari orang miskin lalu diviralkan di medsos. Kemudian banyak orang yang bersimpati dan membantu itu enggak masalah. Tapi ini kan pejabat yang memiliki kebijakan program dan anggaran,” imbuhnya.
Saiful tak menampik ada banyak simpatisan dan kader PDIP banyak yang kondisinya tak mampu. Meski demikian, ia menganggap kondisi tersebut tak harus diangkat sebagai konten pencitraan pribadi.
“Itu tidak perlu dilebih-lebihkan, ditonjolkan, bahkan dieksploitasi jadi konten pencitraan pribadi. Kami tak ingin sosok gubernur dari kami nantinya dicap tebang pilih dalam membantu rakyat kecil,” kata Saiful.
Ia justru mempertanyakan program pengentasan kemiskinan yang didengung-dengungkan Ganjar selama delapan tahun memimpin Jawa Tengah. Terlebih, Ganjar mengelola APBD senilai Rp 28 triliun per tahun yang seharusnya bisa dioptimalkan untuk program kemiskinan.
“Penurunan kemiskinan sebaiknya fokus ke program. Bisa melalui pertanian, peternakan, perikanan, infrastruktur yang berdaya ungkit ekonomi atau lainnya. Apa yang dilakukan beliau (Ganjar Pranowo) adalah man to man marking (orang per orang). Gaya tersebut tak akan bisa mengentaskan kemiskinan di Jateng yang saat ini yang mencapai 11,7 persen atau sekitar 4,1 juta jiwa,” terang Saiful.
PDIP Solo Bereaksi
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengkritisi sikap kader PDIP asal Temanggung, Fajar Nugroho yang mengembalikan bantuan pemberian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut Rudy, sikap Fajar tersebut tidak etis. Sebagai sesama kader PDIP, seharusnya tidak perlu bersikap demikian.
“Kalau tidak terima ya enggak perlu teriak-teriak seperti itu. Ini internal partai kok. Mas Ganjar kader PDIP, Mas Fajar juga pengurus PAC,” kata Rudy.
Ia menganggap sikap itu didasari tekanan dari pihak tertentu. Pasalnya, ia tak pernah mendengar ada orang mengembalikan bantuan dengan alasan harga diri. “Kalau begini ini partai rugi karena sama-sama kader partai berik (bertikai),” katanya.
Rudy lalu membandingkan sikap Fajar dengan penerima bantuan dari politisi lain. Misalnya bantuan berupa beras dengan tas bergambar Ketua DPR Puan Maharani. Menurut Rudy, tak satu pun penerima bantuan beras yang mengembalikan bantuan tersebut.
“Waktu Pak Jokowi ngasih bantuan lalu dimedsoskan (diumumkan di media sosial) enggak ada yang ribut. Ketika saya membantu (menyalurkan) berasnya Mbak Puan lalu dimedsoskan, enggak ada yang ribut,” kata Rudy.
Ia mengaku tak segan memberi sanksi seandainya Fajar merupakan kader DPC PDIP Solo. Pasalnya, sikap Fajar tersebut dinilai mencoreng nama baik PDIP.
“(Kalau Fajar kader PDIP Solo) Pasti saya sanksi anak ini karena memalukan partai. Ini mesti stop. DPP perintahkan DPD untuk memperingatkan saudara Fajar,” pungkasnya. [wip]