(Islam Today ID) – Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dita Indah Sari, Menilai Manuver yang dilakukan oleh Partai Amanat Nasional (PAN), untuk menjadikan Erick Thohir bakal cawapres dari Prabowo Subianto itu tidak pantas. Sebab, sudah ada proses panjang lebih dulu yang dilalui oleh Partai Gerindra dan PKB.
“Soal syarat agar bisa berpartner dapat diajukan bila partai yang bersangkutan sudah berproses sejak lama. Kalau bagi yang baru bergabung, belum berproses, belum tahu susahnya, tiba-tiba mengajukan syarat. Ini kan seperti orang yang naik Bus TransJakarta, naiknya belakangan tapi ingin langsung duduk di depan,” tutur dita Sabtu (8/7/2023).
Dita mengatakan proses yang harus dilalui oleh PKB untuk berproses dengan Partai Gerindra tidak mudah . Sejak lama PKB dan Partai Gerindra berproses untuk membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
“PKB dan Partai Gerindra kan sudah selama setahun menjalin komunikasi, menjalin kesepakatan-kesepakatan, membentuk visi dan program. Baik itu kesepakatan lisan maupun kesepakatan tertulis yang ditanda tangani Agustus 2022. Chemistry sudah terbangun, program bersama sedang disusun,” ungkap Dita .
Dengan menjadikan Erick Thohir agar dapat menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto di nilai menyerobot antrean.
“Nah, tiba-tiba ada gerakan dari teman-teman di PAN yang mengatakan bersedia join (ke KKIR) dengan syarat cawapresnya harus Erick Thohir. Karena itu nama yang dibawa oleh teman-teman dari PAN,” kata dia dikutip dari Idntimes.
PKB mengaku tidak masalah bila PAN ingin bergabung ke KKIR. Tetapi mengatakan sikap yang ditunjukkan oleh PAN tidak pantas terhadap kolega sesama partai. Dia berharap proses yang sudah dilalui oleh Partai Gerindra dan PKB tidak dianggap sepele.
PAN tidak boleh menafikan proses yang sudah sejak satu tahun lalu dilakukan oleh PKB dan Gerindra.
“Ini konteks tidak pantas dari segi berbicara ke sesama teman koalisi, orang yang sudah berproses lama. Kedua, apalagi PAN mengatakan hubungannya dengan Cak Imin baik. Artinya, kan bisa dikomunikasikan bila memang relasinya baik. Beliau sangat bisa diajak berkomunikasi,” kata Dita.
“Perlu diingat, PKB juga menaikan elektabilitas Pak Prabowo lho,” tutur dia.[mfh]