IslamToday ID — Gelombang aksi protes berlanjut di puluhan kota Amerika Serikat, bahkan kini mulai menyebar ke berbagai belahan dunia.
Dunia tampaknya menyaksikan kekacauan dan kerusuhan yang terjadi di kota-kota AS dan prihatin dengan masalah sistemik serta insiden yang memicu mereka bergerak.
Kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata berusia 46 tahun yang meninggal di Minneapolis, Minnesota mendapatkan perhatian internasional.
Aksi unjuk rasa dan solidaritas terhadap George Floyd turut bermunculan di kota-kota seperti London, Berlin, Kopenhagen, Milan, Toronto, dan Auckland
Berikut ini adalah rangkuman bagaimana reaksi dunia atas peristiwa George Floyd.
Inggris
Di London, Inggris, para pengunjuk rasa berkumpul di Alun-alun Trafalgar menyuarakan keprihatinan mereka atas aksi rasialisme dan menentang kebrutalan polisi, Ahad (31/5).
Massa pun sempat berlutut dan juga meneriakkan slogan ‘Tidak ada keadilan, tidak ada kedamaian” ?
Selain itu, sebagian pengunjuk rasa tampak melakukan pawai jalan kaki ke Kedutaan Besar AS yang berada di kawasan Nine Elms, London.
Menanggapi adanya aksi tersebut, Kepolisian Metropolitan London mengeluarkan peringatan kepada warga untuk menghindari kawasan Nine Elms.
Selain itu, Kepolisian Metro London juga mengerahkan petugasnya untuk menjaga agar aksi tetap berjalan kondusif.
Para pengunjuk rasa, sebagian mengenakan topeng, mengangkat tanda-tanda dengan slogan-slogan seperti “Keadilan untuk George Floyd” dan meneriakkan, “Black Lives Matter.”
Menyuarakan rasa solidaritas dengan Floyd, pengunjuk rasa juga menyerukan ketidakadilan dan rasisme di Inggris.
Selain di London, ratusan orang hadir mengikuti aksi protes Floyd di Manchester, Inggris, Ahad (31/5).
Aksi protes Floyd juga terjadi di luar Kastil Cardiff, Wales, Ahad (31/5).
Jerman
Sementara itu di Berlin, Jerman, pengunjuk rasa dengan mengenakan masker tampak melakukan aksi solidaritas Floyd.
Dalam aksi yang berlangsung di depan Gerbang Brandenburg Jerman, para demonstran terlihat membawa poster-poster yang di antaranya bertuliskan, ‘Justice can’t wait’ dan ‘Black Lives Matter’.
Massa juga sempat berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar AS di Berlin pada hari Sabtu, massa pun meneriakkan slogan, “Black Lives Matter.”
Denmark
Di Kopenhagen, Denmark, para pengunjuk rasa menggelar aksi pawai sambil melontarkan slogan-slogan protes. Massa meneriakkan slogan ‘No Justice, No Peace’.
Para pengunjuk rasa juga tampak yang melakukan aksi protesnya di depan Kedubes AS di Kopenhagen, Denmark.
Kanada
Di Toronto juga aksi demonstrasi digelar pada hari Sabtu (30/5), yang sebagian besar berfokus pada isu Regis Korchinski-Paquet, seorang perempuan kulit hitam Toronto berusia 29 tahun, menurut polisi, Regis jatuh dari balkonnya ketika polisi sedang berada di rumahnya pekan lalu. Polisi mengkategorikan kasus ini sebaga “insiden rumah tangga ” pada Rabu malam, tetapi keadaan yang mengarah pada kejatuhannya masih tidak jelas. Ada kecurigaan terkait keterlibatan oknum polisi dengan jatuhnya Regis. Investigasi sedang berlangsung.
Menurut laporan Vox, aksi demonstrasi Regis Korchinski-Paquet bergabung dengan seruan untuk dihentikannya rasisme di Kanada, AS, dan di seluruh dunia. Polisi masih menyelidiki kematian Korchinski-Paquet, dan pengunjuk rasa mengangkat tanda yang bertuliskan “Keadilan untuk Regis.”
Italia
Di Milan, sekelompok pengunjuk rasa meneriakkan slogan “Black Lives Matter”. Massa juga berkumpul dan menggelar aksi damai dan flashmob di depan Konsulat AS pada hari Kamis untuk memprotes kematian Floyd.
Sebuah mural grafiti di Milan bertuliskan “Aku Tidak Bisa Bernafas,” menjadi pengingat atas permohonan Floyd kepada polisi Chauvin, dilansir dari Vox.
Selandia Baru
Puluhan ribu warga Selandia Baru mendukung gerakan Black Lives Matter, menanggapi kematian George Floyd di AS.
Setidaknya empat pertemuan solidaritas diadakan di Selandia Baru pada Senin (1/6) siang, dengan keterlibatan kerumunan massa di demonstrasi Auckland.
Puluhan ribu massa menggelar longmarch dari Aotea Square, di pusat Auckland, ke Kedutaan Amerika, membawa pesan poster dengan pesan seperti “Be Kind” [“Jadilah baik”], Silence is Betrayal [“Diam adalah Pengkhianatan”] dan “Do Better, Be Better [“Lakukan Lebih Baik, Lebih Baik”], dilansir dari The Guardian
Untuk diketahui, gelombang aksi protes atas kematian George Floyd makin menyebar luas ke seluruh negeri pamansam. Menanggapi kekhawatiran berlanjutnya kerusuhan sosial hingga tak terkendali, sebanyak 25 kota di 16 negara bagian Amerika Serikat mulai memberlakukan jam malam.
25 kota tersebut antara lain Beverly Hills, Los Angeles, Denver, Miami, Atlanta, Chicago, Louisville, Minneapolis, St. Paul, Rochester, Cincinnati, Cleveland, Columbus, Dayton, Toledo, Eugene. Kemudian, Portland, Philadelphia, Pittsburgh, Charleston, Columbia, Nashville, Salt Lake City, Seattle, dan Milwaukee, seperti dilansir CNN, Ahad (31/5).[IZ]