(IslamToday ID) – Aksi demonstrasi meletus di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), setelah seorang pria kulit hitam yang tengah mengendarai sepeda ditembak oleh polisi setempat.
Dalam sebuah pernyataan, Deputi Juanita Navarro-Suarez mengatakan detektif mendatangi blok 1200 West 109th Place, Los Angeles yang tidak berhubungan, di mana mereka diduga menghentikan seorang pria yang sedang mengendarai sepeda.
“Selama kontak, perkelahian terjadi antara tersangka dan deputi,” kata Departemen Kepolisian setempat di akun Twitter-nya, Selasa (1/9/2020).
Pria itu diduga mengeluarkan pistol dan terjadilah baku tembak yang berujung tewasnya pria Afro-AS tersebut.
Kelompok Black Lives Matter mengidentifikasi pria itu sebagai Dijon Kizzee.
“Tersangka kami memegang beberapa pakaian di tangannya, meninju wajah salah satu petugas, dan kemudian menjatuhkan barang-barang itu di tangannya,” kata Letnan Brandon Dean dari Departemen Sheriff County Los Angeles.
“Para deputi memperhatikan bahwa di dalam item pakaian yang dia jatuhkan ada pistol semi-otomatis hitam. Pada saat itu terjadi penembakan oleh deputi yang terlibat,” imbuhnya.
Kizzee jatuh ke tanah dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Polisi mengatakan pistol tersangka ditemukan dan tidak ada deputi yang terluka dalam penembakan itu. Investigasi sedang berlangsung.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan dengan laporan bahwa kantor Sheriff lokal telah menjadi sasaran.
Protes terhadap kebrutalan polisi dan rasisme dimulai di banyak kota di AS setelah kematian seorang Afro-AS George Floyd dalam tahanan polisi di Minneapolis pada 25 Mei.
Bulan lalu, gelombang protes baru dimulai di Wisconsin dan tempat lain di AS setelah polisi menembak Jacob Blake (29), seorang pria Afro-AS, di punggung tujuh kali. Insiden yang terjadi pada 23 Agustus itu membuat Blake lumpuh. Protes berubah menjadi kerusuhan lengkap dengan kekerasan terhadap polisi dan warga sipil, serta aksi pembakaran dan perusakan. (wip)