ISLAMTODAY — Indonesia dan Australia menggelar pertemuan 2+2 antara menteri luar negeri dan pertahanan kedua negara yang ketujuh kalinya.
Dalam pertemuan 2+2 tahun ini, terdapat tiga nota kesepahaman (MoU) yang tandatangani.
“Dalam kunjungan kali ini, ada tiga MoU yang ditandatangani, yaitu MoU Penanggulangan Terorisme dan Ekstremisme Kekerasan, MoU Kerja Sama Siber dan Pengembangan Teknologi Siber, dan MoU Pengaturan Kerja Sama Pertahanan,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam jumpa pers, Kamis, 9 September 2021.
Kunjungan ke Jakarta ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan antara menlu dan menhan Australia dengan rekan-rekan menteri mereka di Kawasan Indo-Pasifik.
Rangkaian kunjungan ini akan mencakup lawatan ke New Delhi, Seoul, Washington dan New York
Kerjasama Pertahanan
Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengatakan diskusi dilakukan tentang kemungkinan taruna militer Indonesia belajar di akademi Australia, dalam apa yang akan menjadi “pertama yang bersejarah”.
Kunjungan ke Indonesia oleh Menteri Luar Negeri Marise Payne dan Menteri Pertahanan Peter Dutton, adalah kunjungan menteri pertama dari Australia sejak awal pandemi COVID-19.
Keempat menteri mengatakan bidang lain yang dibahas termasuk perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik dan perkembangan politik di Afghanistan serta di Myanmar, di mana kedua negara menyatakan dukungan untuk upaya perdamaian.
Peter Dutton mengatakan Indonesia dan Australia harus menjadi “jangkar” di kawasan Indo-Pasifik yang semakin diperebutkan.
Kerjasama Pasifik
Menlu RI Retno dan Menlu Australia, Marise Payne juga menandatangani MoU kerja Sama Trilateral dengan Pasifik.
Retno Marsudi menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan dengan negara Pasifik, melalui Pacific Island Forum (PIF).
“Dalam konteks ini, saya sangat menghargai dukungan Australia untuk Pameran Pasifik ke-2 yang akan diselenggarakan virtual oleh Indonesia pada Oktober nanti,” kata Retno.
Ia menambahkan, pameran tersebut memberikan kesempatan kepada negara-negara Pasifik untuk memperkuat ekonomi dan kerja sama antarmasyarakat.
Pacific Expostion 2021
Indonesia akan kembali menggelar kegiatan ‘2nd Pacific Exposition’ di Auckland, Selandia Baru pada 27-30 Oktober 2021 mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk menggebrak diplomasi ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan.
Beberapa waktu lalu, Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya menuturkan kawasan Pasifik menjadi yang paling strategis dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, kawasan ini merupakan rute perdagangan penting yang menghubungkan Asia dan Amerika.
“Karena sifat dari Pasifik sebagai rute paling strategis dalam konteks ekonomi, kawasan ini menarik negara besar untuk memperluas pengaruhnya,” ucap Tantowi.
Pacific Exposition merupakan inisiatif Indonesia, akan berbentuk pameran dagang, investasi, dan pariwisata secara komprehensif untuk mempertemukan pelaku bisnis dari seluruh kawasan Pasifik.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari Pasific Exposition pertama yang berhasil mendatangkan 5.000 pengunjung, 600 tamu termasuk tiga kepala negara.[IZ/Reuters/Medcom]