ISLAMTODAY ID-Rudal jarak jauh baru yang diuji coba oleh Korea Utara selama akhir pekan tidak mencapai wilayah udara atau perairan teritorial Jepang dan tidak memasuki zona ekonomi eksklusifnya, lapor penyiar NHK mengutip sumber-sumber pemerintah.
Pada Senin (13/9) dini hari, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan bahwa Korea Utara menguji jenis baru rudal jelajah jarak jauh selama akhir pekan.
Rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan terbang 1.500 kilometer (932 mil) sebelum mengenai sasaran.
NHK mengatakan mengutip sumber-sumber militer pada hari Senin (13/9) bahwa dengan jangkauan seperti itu, jenis rudal baru tampaknya mampu mencapai Tokyo.
“Pemerintah Jepang khawatir tentang peluncuran uji baru, karena, jika jarak 1.500 kilometer terbukti benar akan menimbulkan ancaman bagi keamanan regional dan stabilitas global.” ujar Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato, Senin (13/9), seperti dilansir dari Sputniknews, Senin (13/9).
Kato mengatakan bahwa Jepang bekerja sama erat dengan AS dan Korea Selatan dalam masalah aktivitas militer Korea Utara.
Sebelumnya, Pentagon mengatakan bahwa pihaknya mengetahui laporan tentang peluncuran uji coba rudal jelajah Korea Utara.
Pentagon memperingatkan bahwa kegiatan tersebut merupakan ancaman bagi tetangga Pyongyang dan masyarakat internasional.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan seperti dikutip oleh kantor berita Korea Selatan Yonhap pada hari Senin(13/9) bahwa analisis mendalam dari peluncuran uji coba sedang berlangsung dalam kerja sama erat dengan otoritas intelijen AS.
Korea Utara melakukan uji coba rudal baru pada hari Sabtu (11/9) dan Ahad (12/9), menurut KCNA, yang mengatakan bahwa uji coba tersebut berhasil dan merupakan hasil dari dua tahun kerja persiapan dan penelitian.
Tes akhir pekan dari rudal jelajah jarak jauh diawasi oleh pejabat senior Korea Utara.
(Resa/Sputniknews/NHK/KCNA)