ISLAMTODAY ID-Artikel ini ditulis oleh Dave DeCamp melalui AntiWar.com dengan judul Pentagon Researching Microbe Mining Of Rare Earth Minerals To Cut Reliance On China.
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Pentagon telah meluncurkan proyek penelitian ekstraksi mineral tanah jarang untuk teknologi militer menggunakan serangga mikroskopis dalam upaya mengurangi ketergantungan pada China.
Teknologi penambangan mineral tanah jarang menggunakan mikroba belum ada, dan DARPA sedang meneliti apakah hal itu layak dilakukan dalam skala industri.
“Dari perspektif DARPA, kami melihat: apa saja hambatan bagi AS untuk mempertahankan dominasi dalam pemrosesan tanah jarang,” ujar Stefanie Tompkins, direktur DARPA kepada Defense News, seperti dilansir dari ZeroHedge, Ahad (12/9).
DARPA meluncurkan proyek pada bulan Juli yang dikenal Environmental Microbes as a BioEngineering Resource.
Lebih lanjut, tujuan proyek ini berusaha memperluas pasokan 17 elemen yang digunakan dalam magnet untuk motor listrik, keramik suhu tinggi, dan laser.
Proyek DARPA hanyalah salah satu contoh bagaimana militer AS berfokus pada penelitian untuk melawan China.
Dalam permintaan anggarannya sebesar USD715 miliar untuk tahun 2022, Pentagon mengalokasikan USD112 miliar untuk penelitian, pengembangan, pengujian, dan evaluasi, yang dikenal sebagai RDT&E.
Penelitian ini akan fokus pada senjata canggih, seperti kecerdasan buatan, robotika, kemampuan luar angkasa dan siber, serta rudal hipersonik.
Pentagon telah mengidentifikasi China sebagai “ancaman mondar-mandir” teratas yang dihadapi AS. Hawks di Kongres tidak percaya anggaran besar USD 715 miliar cukup untuk menghadapi China dan Rusia.
Komite Angkatan Bersenjata DPR baru-baru ini memilih untuk menambahkan USD24 miliar ke anggaran Pentagon Presiden Biden.
(Resa/ZeroHedge/Defense News)