ISLAMTODAY ID-Kementerian Pertahanan Pulau Taiwan melaporkan pada Kamis (8/6/2023) bahwa sebanyak 37 pesawat tempur China menerobos zona pertahanan udaranya dalam waktu sekitar 6 jam.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan invasi udara ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. Insiden ini hampir dua kali lipat sorti udara pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan, Sun Li-fang, mengumumkan pada Kamis (7/6/2023) bahwa aksi tersebut terlihat sejak pukul 5 pagi waktu setempat (21.00 GMT).
“Beberapa terus bergerak… menuju Pasifik Barat untuk pelatihan pengintaian jarak jauh,” ungkap Sun sekitar pukul 11 pagi, seperti dilansir dari Arab News, Kamis (8/6/2023).
Meskipun bukan jumlah invasi terbesar tahun ini – yang terjadi pada 45 sorti pada 9 April – lonjakan pada hari Kamis terjadi dalam jangka waktu yang lebih singkat.
“Zona Pertahanan Identifikasi Udara Taiwan jauh lebih besar dari ruang udaranya sendiri, tumpang tindih dengan sebagian dari Zona Pertahanan Identifikasi Udara China dan bahkan mencakup sebagian daratan utama. Militer Taiwan “memantau situasi dengan cermat,” ungkap kementerian itu di Twitter.
Kementerian Pertahanan Pulau Taiwan menambahkan bahwa pesawat patroli, kapal angkatan laut, dan sistem rudal berbasis darat telah dikerahkan sebagai respons. Mereka tidak menjelaskan apakah invasi masih berlanjut.
Analis mengatakan bahwa invasi yang semakin sering dilakukan oleh China terhadap zona pertahanan Taiwan adalah bagian dari taktik “zona abu-abu” untuk menjaga tekanan terhadap pulau tersebut.
Invasi ini terjadi satu hari setelah Amerika Serikat, Filipina, dan Jepang menyelesaikan latihan penjaga pantai bersama pertama di Laut China Selatan.
Untuk diketahui, lonjakan pesawat tempur dan latihan angkatan laut militer China di sekitar Taiwan biasanya bertepatan ketika Taiwan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain.
Pada bulan April, Beijing melakukan tiga hari latihan militer yang mensimulasikan blokade pulau tersebut sebagai respons terhadap pertemuan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy dan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen di California.
(Resa/Arab News)