(IslamToday ID)—Wall Street Journal melaporkan pada hari Kamis (6/7/2023) mengatakan bahwa Bulgaria hampir menyelesaikan kesepakatan untuk menjual dua reaktor nuklir buatan Rusia ke perusahaan energi milik negara Ukraina Energoatom dengan harga sekitar $650 juta.
Di bawah ketentuan kesepakatan yang diusulkan perusahaan energi Sofia NEK akan menjual dua reaktor dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Belene Bulgaria yang belum selesai.
“Ini akan menjadi pertama kalinya peralatan nuklir rancangan Rusia digunakan untuk meningkatkan output energi Kiev,” ungkap WSJ, seperti dilansir dari RT, Kamis (6/7/2023).
Publikasi yang sama juga mencatat bahwa sejauh ini telah diusulkan dua metode pembayaran utama untuk reaktor.
Pertama, Amerika Serikat memberikan sebagian dana kepada Energoatom sebagai bagian dari paket bantuan untuk Ukraina yang selanjutnya akan ditransfer ke NEK.
Pilihan lain, Sofia akan mengasumsikan kepemilikan saham minoritas di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Khmelnytsky Ukraina, tempat reaktor akan dipasang.
Sementara itu, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky tiba di Sofia untuk kunjungan satu hari pada hari Kamis.
Dalam kunjungan tersebut diharapkan kesepakatan nuklir akan dibahas dengan pejabat Bulgaria.
Di hari yang sama, parlemen Sofia juga mengeluarkan mosi yang mewajibkan pemerintahnya untuk mengadakan negosiasi dengan Kiev mengenai penjualan peralatan nuklir.
Di sisi lain, proposal tersebut dikecam oleh partai oposisi pro-Moskow di Bulgaria yang mengklaim bahwa proposal tersebut dibawa melalui badan legislatif.
Lebih lanjut, kemungkinan penjualan reaktor menggambarkan pasar energi Eropa yang terus berubah setelah Uni Eropa tahun lalu mengakhiri sebagian besar impor minyak, gas, dan batu bara Rusia setelah operasi militer Moskow di Ukraina.
Saat ini, pembangkit listrik Khmelnytsky yang dirancang Soviet di barat Ukraina telah memiliki teknisi yang terlatih untuk mengoperasikan reaktor buatan Rusia yang berpotensi membangun ekspor energi baru dari Kiev ke Eropa.
Pada hari Kamis (6/7), dua partai pro-Rusia di Sofia, Partai Sosialis dan Kebangkitan, sebuah partai nasionalis, menolak menyetujui penjualan reaktor ke Kiev.[res]