(IslamToday ID)—Menteri luar negeri Rusia Sergey Lavrov pada hari Selasa (11/7/2023) mengatakan Moskow mengetahui langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan keamanannya sebagai tanggapan atas bergabungnya Finlandia dan Swedia ke NATO.
Sergey Lavrov mengatakan tindakan pencegahan akan bergantung pada jenis infrastruktur militer yang dikerahkan di negara-negara tersebut.
“Saya meyakinkan Anda bahwa semua kepentingan keamanan yang sah dari Federasi Rusia akan dipastikan. Langkah-langkah yang tepat, kami tahu apa langkah-langkah ini dan bagaimana menerapkannya dalam praktik … Kami mengambil langkah-langkah yang memadai, dan saya dapat meyakinkan Anda, sebelumnya ,” ungkapnya, seperti dilansir dari AA, Selasa (11/7/2023).
Sementara Finlandia diterima ke dalam aliansi militer pimpinan AS pada bulan April, Swedia akan menjadi anggota ke-32 kelompok itu karena Türkiye telah memutuskan untuk mengirim Protokol Aksesi NATO negara Nordik itu ke parlemennya untuk diratifikasi.
Diplomat top Rusia itu berpendapat bahwa Finlandia dan Swedia mengorbankan kepentingan nasional mereka untuk bergabung dalam perang melawan Rusia sehingga tidak dapat menantang gagasan hegemoni Barat yang dipromosikan AS untuk selama-lamanya.
Pemukiman Palestina-Israel
Mengenai konflik Palestina-Israel, Lavrov mengatakan masalah ini berada dalam kebuntuan yang mendalam dan menuntut upaya khusus untuk mengatasi stagnasi saat ini.
“Teman-teman Arab kami memiliki gagasan yang relevan, dan Rusia juga telah mengajukan beberapa inisiatif,” ungkapnya.
Beberapa negara lain juga tertarik untuk menemukan cara melanjutkan negosiasi langsung antara Palestina dan Israel, dan bergerak menuju penyelesaian.
Lavrov mengatakan Moskow juga tertarik dengan normalisasi di Teluk Persia dan bermaksud melakukan segalanya untuk membantu negara-negara Arab dan Iran menemukan solusi yang dapat diterima bersama.
“Pemulihan hubungan diplomatik antara Iran dan Arab Saudi merupakan langkah penting untuk proses ini,” ungkapnya.
Pada 10 Maret di Beijing, Iran dan Arab Saudi menandatangani kesepakatan tentang dimulainya kembali hubungan diplomatik dan pembukaan kedutaan dalam waktu dua bulan.[res]