(IslamToday ID)—Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan yakin untuk berbagi intelijen dengan Jepang meskipun ada dugaan militer China meretas jaringan pertahanan paling sensitif Jepang.
Menurut The Washington Post, para peretas memperoleh informasi tentang kemampuan, rencana, dan penilaian kekurangan militer Jepang.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan dalam jumpa pers reguler pada hari Selasa (8/8/2023) bahwa Jepang tidak dapat memastikan apakah informasi keamanan telah bocor.
The Post mengutip seorang mantan pejabat militer AS yang mengatakan pelanggaran itu “sangat buruk”.
Lebih lanjut, kepala Badan Keamanan Nasional AS dilaporkan terbang ke Tokyo untuk memberi pengarahan kepada menteri pertahanan Jepang.
Koran itu mengatakan Jepang telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat jaringannya.
Tetapi dikatakan bahwa pejabat yang tidak disebutkan namanya menganggap langkah-langkah ini tidak cukup untuk melindungi dari mata-mata China.
Seorang juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, menolak mengomentari laporan Post, dengan mengatakan akan membiarkan Tokyo berbicara atas kemampuan intelijen dan sibernya.
“Kami merasa percaya diri dengan hubungan kami dan pembagian intelijen yang kami lakukan dengan Jepang dan kami yakin akan melanjutkannya,” ungkap Singh, seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa (8/8/2023).
Badan Keamanan Nasional AS tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan Post, yang muncul menjelang pertemuan puncak trilateral antara AS, Jepang, dan Korea Selatan pada 18 Agustus.
Ketiga sekutu itu diperkirakan akan mengumumkan rencana untuk meningkatkan keamanan kerjasama dalam menghadapi meningkatnya kekhawatiran tentang China.
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Matsuno mengatakan Jepang dan AS selalu menjalin komunikasi yang erat di berbagai tingkatan.
“Karena sifat masalah ini, saya tidak dapat memberikan perincian lebih lanjut tentang komunikasi tersebut, tetapi kami belum mengonfirmasi fakta bahwa informasi keamanan telah bocor karena serangan dunia maya,” ungkap Matsuno.
Matsuno mengatakan keamanan siber adalah dasar untuk mempertahankan aliansi Jepang-AS dan bahwa Jepang akan terus bekerja untuk menjaga jaringannya tetap kokoh dan aman.
Tidak ada komentar segera dari Beijing.
“AS, Jepang, dan Korea Selatan telah mengerjakan pernyataan bersama untuk KTT tersebut untuk mengikat mereka lebih erat dalam masalah keamanan,” ungkap seorang pejabat Washington pekan lalu.(res)