JAKARTA, (IslamToday ID) – Hingga hari kedua ini, Selasa (22/10/2019), belum ada satu pun kader Partai Demokrat yang dipanggil Presiden Jokowi. Besar kemungkinan Demokrat bakal di luar pemerintahan alias tidak bergabung dengan koalisi.
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik yang
dikonfirmasi mengatakan, urusan koalisi atau kabinet merupakan hak prerogratif
Jokowi. Jadi Demokrat tidak ingin mencampuri keputusan presiden. Demokrat memasrahkan
keputusan ke Jokowi.
“Kami menyerahkan semuanya kepada Pak Jokowi. Jadi sekali
lagi masuk ataupun tidak masuk kabinet, itu semuanya keputusan Jokowi karena
toh kami tidak pernah melobi,” kata Rachland.
Menurutnya, di mana pun posisi Demokrat baik di dalam atau di luar pemerintahan tetap akan mendukung Jokowi sebagai presiden pilihan rakyat tanpa syarat. “Kalau misalnya kami di dalam artinya kami bagian koalisi. Kalau kami di luar kan berarti tugasnya adalah menjalankan fungsi-fungsi kontrol terhadap pemerintah,” jelasnya.
Demokrat, kata Rachland, punya ciri khas. Partai yang
didirikan pada 2001 itu selalu bersikap konstruktif terhadap pengelolaan
kekuasaan presiden. “Jadi kalaupun kami berada di luar tentu kami akan ingatkan
kalau ada hal-hal yang keliru,” beber Rachland.
Ada pun kabar yang menyebut Demokrat mengajukan nama Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY), menurut Rachland, yang juga Wakil Sekjen Partai
Demokrat ini, hanya merupakan pernyataan kader secara pribadi saja. Bukan
keputusan resmi partai.
“Demokrat tidak pernah diminta, tidak pernah juga mengusulkan nama. Kalau ada kader yang sering muncul di media dan menyampaikan pendapat pribadi, ya itu harapannya dia. Juru bicara resmi partai ya saya, kami atau saya tidak pernah diberi tugas oleh ketua umum untuk menyampaikan nama,” kata Rachland.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan masih enggan berkomentar banyak terkait posisi Demokrat terhadap pemerintahan Jokowi. “No comment, tunggu aja dulu,” ujar Syarief.
Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan,
partainya siap mengajukan nama Agus Harimurti Yudhoyono jika Jokowi memerlukan
pikiran dan tenaganya untuk lima tahun ke depan. “Kalau dia (Jokowi) butuh
anak-anak muda yang kalau soal kecepatan, ya saya tidak ragu untuk menyebut
nama Mas AHY sebagai tokoh muda,” ujar Hinca.
Namun, Demokrat tak akan mencampuri urusan menteri di kabinet
Jokowi-Ma’ruf. Sebab, itu merupakan hak prerogatif dari presiden. “Kita tunggu
saja siapa yang akan diumumkannya, Demokrat akan menjadi bagian yang utuh
sesuai talenta-talenta kami lah yang kami punya,” ujar Hinca. (wip)
Sumber: Detik