IslamToday ID — Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko turut menanggapi eksistensi gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang menjadi sorotan.
Menurut Moeldoko tidak ada yang salah dengan gerakan KAMI tersebut.
“Mereka itu bentuknya hanya sekumpulan kepentingan. Silakan saja, tidak ada yang melarang,” pungkas Moeldoko dalam keterangannya, Kamis (1/10).
Bahkan, menurutnya, siapa saja dapat mengikuti gagasan KAMI jika memang bermanfaat. Akan tetapi, Moeldoko bilang lain ceritanya jika kelompok itu memiliki arah untuk memaksakan kehendak.
“Kalau gagasannya bagus, kita ambil. Tetapi kalau arahnya memaksakan kepentingan, akan ada perhitungannya,” jelasnya.
Kepala KSP ini pun mengakui bahwa dinamika politik selalu berkembang bahkan ia memprediksi bahwa bisa saja ada kelompok politik lain setelah KAMI.
Adapun hal yang harus diperhatikan, menurutnya gagasan yang diusulkan KAMI itu.
“Kita tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan-gagasan. Sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, silakan,” ujarnya.
“Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada risikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas,” tandasnya.
KAMI merupakan gerakan moral kritis yang berupaya memberikan masukan dan kritik pada sejumlah kebijakan pemerintah. KAMI Pusat dipimpin Presidium, yakni Prof. Din Syamsudin dengan latar belakang ulama dan intelektual, Jend (purn) Gatot Nurmantyo yang berasal dari militer, serta Prof. Rochmat Wahab yang merupakan intelektual kampus.
Dalam beberapa waktu belakangan, Acara KAMI di sejumlah daerah seperti Bandung, Yogya, Magelang, Surabaya sempat dibubarkan hingga menuai penghadangan massa.[IZ]