(IslamToday ID) – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bersikukuh menolak menjual saham bir di PT Delta Djakarta yang diajukan oleh Pemprov DKI.
Prasetyo mengatakan PT Delta Djakarta tidak pernah mendapatkan hibah dari Pemprov DKI. Justru, perusahaan dengan emiten saham DLTA tersebut keberadaannya menguntungkan Pemprov DKI karena selalu membagikan dividen.
Pras panggilan akrab Prasetyo menjelaskan, PT Delta Djakarta dibentuk agar pemerintah daerah (pemda) dapat memantau tingkat konsumsi minuman keras (miras) di masyarakat hingga di tingkat RT/RW.
“Nah, PT Delta pemerintah masuk di situ supaya mengukur minumnya sejauh mana sih? Kan kalau kita enggak tahu sama sekali kan bahaya, ini liar,” kata Pras seperti dikutip dari Tempo, Jumat (5/3/2021).
Menurutnya, keberadaan PT Delta Djakarta bukanlah sebuah masalah bagi Pemprov DKI. Ia pun meminta agar PT Delta Djakarta tidak dikaitkan terus dengan agama tertentu sebagai alasan untuk menjual saham. “Jadi, enggak ada alasan, bukan masalah, sekali lagi bukan masalah agama halal tidak halal. Jangan dimasukkan ke ranah itu,” ujar politikus PDIP tersebut.
Pras pun mempertanyakan alasan Pemprov DKI yang kembali mencoba menjual saham perusahaan tersebut. Ia menilai justru Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang tidak mampu menghasilkan keuntungan, yang sebaiknya dihapuskan atau dijual. Bukan saham PT Delta Djakarta yang menguntungkan, malah ingin dijual Gubernur DKI Anies Baswedan.
“Nah, masalahnya apa? Kalau saya, kalau ada kebijakan eksekutif seperti itu (menjual saham), mana BUMD-BUMD yang tidak mampu, itu dicabut. Ini (PT Delta Djakarta) enggak ada salahnya,” jelas Pras.
Ia malah balik bertanya, mengapa Pemprov DKI ingin menjual saham perusahaan yang menguntungkan? Padahal, Pras menilai pendapatan dari perusahaan tersebut dapat digunakan untuk pembangunan di Ibukota, seperti membuat ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
“Ya, bukan masalah menguntungkan atau tidak menguntungkan, itu enggak ada salahnya. Kita tidak pernah menyuntik dana ke PT Delta. Ini ada apa gitu lho. Saya pertanyaannya ada apa dengan orang yang menggebu-gebu untuk menjual PT Delta. Itu yang menjadi pertanyaan saya,” kata Pras.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT Delta Djakarta mayoritas dimiliki San Miguel Malaysia (58,33 persen), Pemprov DKI (26,25 persen), dan publik (15,42 persen). Pada 2020, aset perusahaan diperkirakan mencapai Rp 1,45 triliun. Dividen yang masuk ke kas Pemprov DKI dari saham PT Delta Djakarta rata-rata Rp 38 miliar per tahun.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, rencana Pemprov DKI menjual saham PT Delta Djakarta masih terkendala persetujuan dewan. Meski begitu, Ariza menegaskan, Pemprov DKI tetap pada keputusan semula untuk melepas semua saham di perusahaan bir tersebut. Langkah itu juga sebagai perwujudan salah satu janji Gubernur Anies kala berkampanye Pilkada 2017, saat berpasangan dengan Sandiaga Uno. [wip]