(IslamToday ID) – Pemecatan Terawan Agus Putranto dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendapat tanggapan dari mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
Siti Fadilah mengaku prihatin dan khawatir jika pemecatan itu akan mempengaruhi peredaran vaksin Nusantara yang digagas oleh Terawan.
“Padahal ini adalah karya anak bangsa dan sudah diakui di luar negeri dan semuanya berdasarkan suatu fakta-fakta ilmiah yang jelas dan tegas,” katanya dikutip dari YouTube TVOne News, Rabu (30/3/2022).
“Nah kalau ini sampai mempengaruhi beredarnya vaksin Nusantara. Waduh, ini rakyat sudah menanti-menanti. Rakyat akan banyak kecewa terhadap IDI,” sambungnya.
Menurut Siti Fadilah, apa yang dilakukan IDI bukanlah keputusan yang tepat.
“Padahal IDI itu pembina dokter bukan pembinasa dokter. Kalau dokternya salah diajarin, kalau dokternya ada kesulitan ya ditolongin, harusnya IDI begitu. Kita bayar loh tiap bulan, bukan memecat seumur hidup, wong sekolahnya aja lama, pasiennya aja banyak. Apa nanti (Terawan) jadi dukun Terawan, kan lucu,” kelakarnya.
Lebih lanjut, Siti Fadilah menyoroti adanya dugaan kepentingan dalam pemecatan tersebut.
“Saya khawatir kalau ada background-background yang berkaitan bisnis itu. Karena munculnya vaksin Nusantara pasti akan mengganggu vaksin konvensional. Dan itu (vaksin Nusantara) banyak yang dimaui oleh orang-orang yang mengerti secara ilmiah,” tuturnya.
“Dan saya heran ini kenapa vaksin Nusantara susah banget berkembang di Indonesia. Padahal kalau di Indonesia berkembang (pandemi) cepat sekali selesai dan akan menguntungkan Indonesia,” timpalnya lagi.
Ia lantas khawatir ada skenario busuk dibalik pemecatan tersebut. “Saya takutnya persoalan pribadi atau persoalan profesi ditumpangi kepentingan bisnis kelompok tertentu, nah ini ya kita harus hati-hati. Jangan dihambatlah vaksin Nusantara,” pungkasnya. [wip]