(IslamToday ID) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa akibat gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat kini menjadi 62 orang.
Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan jumlah korban jiwa itu berdasarkan data per pukul 19.34 WIB, Senin (21/11/2022).
“Data terakhir Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (21/11/2022) pukul 19.34 WIB mencatat 62 orang meninggal dunia,” kata Abdul.
Ia menyampaikan saat ini juga masih ada 25 orang yang tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Lalu ada 5.389 warga di berbagai wilayah Cianjur yang mengungsi.
“Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempa bumi,” kata Abdul dikutip dari CNN Indonesia.
Mengenai kerusakan bangunan, sebanyak 2.272 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit sarana pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak.
Abdul mengatakan kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor. Sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah rusak, dan di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.
Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
“Sementara untuk kebutuhan mendesak di lapangan yaitu 20 unit tenda, alat berat untuk evakuasi, 10 unit penerangan, 100 unit velbed, dan bahan bakar minyak,” kata Abdul.
Soal bantuan logistik, ia mengatakan bakal didistribusikan menggunakan helikopter. Bantuan tersebut bakal dikirim bersamaan dengan kunjungan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama Kepala BNPB dan Kepala BMKG pada Selasa (22/11/2022) pagi.
“Besok pagi Kepala BNPB akan mendampingi Menko PMK bersama dengan Kepala BMKG meninjau langsung kondisi di Kabupaten Cianjur menggunakan satu unit heli dengan juga membawa dukungan logistik,” ujar Abdul.
Satu unit helikopter itu bakal ditempatkan di Cianjur. Nantinya bakal dipakai untuk menjangkau daerah yang terisolir. Pasalnya, ada sejumlah wilayah yang aksesnya terputus akibat longsor usai gempa.
Abdul mengatakan BNPB telah menyiapkan logistik dasar seperti makanan, selimut, dan lain-lain senilai Rp 500 juta. Bantuan logistik tersebut bakal didorong menggunakan jalur darat hari ini.
Sementara, Kepala BNPB Mayjen Suharyanto mengatakan pemerintah telah membangun tempat-tempat pengungsian bagi warga terdampak gempa. Ia memastikan jajaran TNI, Polri, BNPB, dan BPBD telah berada di tengah-tengah masyarakat untuk memberi bantuan bagi para korban.
Ia menyebut BNPB telah mengirimkan 47 tenda ukuran besar ke berbagai wilayah di Cianjur. “Jadi beberapa tempat pengungsian sudah didirikan, seperti di Pendopo Kabupaten Cianjur, di desa-desa sifatnya, karena seluruh Kabupaten Cianjur hampir terdampak,” jelas Suharyanto.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang. Guncangan paling parah terasa di Cianjur dengan durasi 10-15 detik.
Tak sedikit bangunan yang rusak akibat gempa. Korban pun berjatuhan. Setidaknya 56 warga meninggal dunia dan 700-an orang mengalami luka-luka.
BMKG juga meminta masyarakat waspadai banjir bandang dan longsor yang berpotensi terjadi jika hujan setelah gempa. [wip]