(IslamToday ID) – Pengamat politik Ray Rangkuti menilai beberapa menteri yang siap mundur lantaran perbedaan sikap politik dengan Presiden Jokowi akan memberikan efek besar bagi keberlangsungan Kabinet Indonesia Maju II.
“Ada kemadegan pengelolaan negara kalau misalnya jumlahnya begitu besar. Misalnya 8 atau 9 orang yang mundur. Tidak mudah mencari pengganti mereka dalam waktu yang singkat,” kata Ray dikutip dari YouTube Metro TV, Jumat (19/1/2024).
Ia lantas mengungkapkan dua kemungkinan faktor yang menyebabkan para menteri akhirnya memilih untuk mundur dari kabinet Jokowi.
“Saya kira ada dua faktor. Faktor pertama karena tentu ada perbedaan sikap politik dalam hal ini antara partai-partai politik dengan Pak Jokowi, khususnya PDIP dengan Nasdem. Ini mungkin yang membuat mereka memilih jalur yang berbeda. Lebih optimal kalau semuanya keluar, berarti peran oposisi yang diperankan PDIP dan Nasdem akan lebih kuat,” ungkapnya.
“Sementara menteri-menteri yang non partai politik saya kira karena perasaan nyaman atau tidak nyaman. Dalam hal ini mungkin mereka merasa bahwa suasananya sudah sangat berbeda, sudah sangat politik. Sebagai orang yang profesional datang ke situ bukan untuk target politik tertentu, mungkin situasinya sudah berbeda dari yang mereka bayangkan,” lanjutnya.
Apabila Sri Mulyani akhirnya memutuskan hengkang dari kabinet Jokowi, menurutnya, karena sudah tidak sesuai dengan hati nuraninya.
“Bu Sri Mulyani kalau akhirnya dalam bayangan saya memilih hengkang dari anggota kabinet, tentu merasa gak sesuai dengan nuraninya. Baliau orang yang paham betul salah satu musuh republik ini adalah nepotisme dan dinasti politik. Dan itu pangkal terjadinya praktik korupsi di mana-mana,” paparnya.
“Bagaimana bisa beliau bekerja sama dengan orang yang nyata-nyata mempraktikan dinasti politik pada rakyat Indonesia. Jadi bisa kita bayangkan kalau jadinya kemudian Ibu Sri Mulyani misalnya keluar, berarti praktik politik yang saat ini terjadi tidak bisa dipahami, disetujui oleh nuraninya Ibu Sri Mulyani itu,” sambungnya.
Namun ia tidak terlalu yakin Sri Mulyani Cs akan mundur sebelum Pilpres 2024, karena mereka akan tetap menjaga kepentingan nasional dengan memastikan keberlangsungan Pilres.
Jadi selain menghadapi isu mundurnya para menteri, saat ini Jokowi menghadapi tiga masalah besar lainnya. “Faktor ketidakpuasan, koalisi yang semakin membesar di lingkaran parlemen, gerakan mahasiswa yang menolak dinasti politik, dan hengkangnya anggota-anggota kabinet, dan ini bukan perkara mudah bagi Jokowi untuk menghadapinya,” pungkas Ray. [ran]