(IslamToday ID) – Analis politik Hendri Satrio (Hensat) mengatakan kecil kemungkinan presiden terpilih Prabowo Subianto merangkul kubu 03 untuk bergabung dalam pemerintahannya. Hal ini terkait hubungan Presiden Jokowi dengan PDIP yang saat ini sedang tidak baik-baik saja.
“Ada satu sandungan itu, konfliknya Pak Jokowi dengan PDIP karena itu sebuah cerita yang belum selesai. Jadi kalau Pak Prabowo bisa melepaskan diri dari pengaruh Pak Jokowi itu pasti komunikasi dengan 03 akan baik-baik saja,” kata Hensat dikutip dari YouTube tvOneNews, Selasa (26/3/2024).
“Komunikasi dengan Ibu Megawati sebagai ketua umum akan baik-baik saja. Bila itu terjadi koalisinya Prabowo akan kuat bila disokong oleh seorang Megawati Soekarnoputri dan PDIP yang memang berada di garis nasionalis yang ideologis,” sambungnya.
Namun apabila pada akhirnya Prabowo tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh Jokowi, ujar Hensat, maka bergabungnya 03 dalam pemerintahan Prabowo hanya sebatas angan-angan.
“Kalau itu bisa terjadi (PDIP bergabung) salah satu syaratnya adalah memang tidak ada Jokowi di lingkaran itu. Karena hingga saat ini pendukung Ganjar, Mas Anies itu tidak masalah dengan Prabowo, tapi tidak dengan wakilnya. Harus ada cerita yang diselesaikan dahulu,” ungkapnya.
Jadi, menurutnya, apabila membicarakan kemungkinan Prabowo akan merangkul 03 akan lebih rumit dibandingkan mengajak 01 untuk berkoalisi.
“Secara partai politik Nasdem, PKB, bahkan PKS tidak akan masalah bila diajak dalam koalisinya (Prabowo). Tapi kalau untuk para capres baik itu Mas Ganjar maupun Mas Anies kalau sudah nyapres sebaiknya punya pilihan lain (selain jadi gubernur dan menteri),” jelasnya.
Disinggung mengenai langkah politik Anies Baswedan ke depan, Hensat menilai tidak pas jika kembali bertarung dalam Pilgub DKI Jakarta. Tetapi juga tidak bergabung dengan kubu lawan sebagai konsekuensi kekalahan dalam pilpres. Tetap berada di luar pemerintahan untuk menjaga demokrasi sekaligus konstituennya.
“Kalau menurut saya nyagub DKI bukan opsi bagus untuk Anies Baswedan. Hal terbaik untuk seorang Anies adalah menjaga dan membina konstituennya yang 24 persen di gerakan perubahan. Gerakan perubahan ini kan memang sudah selesai secara elektoral. Tapi kalau gerakan non elektoral, gerakan perubahan ini masih bisa dia jaga meski itu tidak mudah,” tutupnya. [ran]