JAKARTA, (IslamToday ID) – Jajaran kepolisian tidak melakukan penyekatan arus massa dari luar daerah yang akan menghadiri reuni 212 di Jakarta. Pihak kepolisian juga tidak memberikan pengamanan khusus seperti reuni 212 sebelumnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, reuni 212 adalah kegiatan biasa, karena itu tak perlu disiapkan pengamanan khusus. “Itu hal biasa, pengamanannya juga biasa saja,” katanya, Sabtu (30/11/2019).
Yusri juga mengatakan Polda Metro Jaya tidak menyiapkan pengamanan khusus dengan menyekat masyarakat luar Jakarta yang ingin hadir dalam reuni itu. Seperti diketahui, pada reuni-reuni sebelumnya, polisi membatasi pergerakan massa yang akan bergabung dengan peserta reuni 212. “Enggak ada, ini pengamanan biasa saja yang tidak ada penyekatan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Reuni
212, Awiet Masyhuri mengatakan, beberapa peserta yang berasal dari sejumlah
daerah sudah mulai bergerak untuk mengikuti reuni 212. Ia menyebut mereka
berangkat menggunakan sepeda hingga kuda.
“Ada yang sudah berangkat dengan sepeda, berkendara bermotor, dengan mengendarai
kuda, dan lain-lain,” kata Awiet di Gedung DDII, Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Namun, Awiet tak merinci dari daerah mana saja peserta reuni 212 berangkat. Ia
juga belum bisa memastikan jumlah peserta yang berasal dari luar wilayah DKI
Jakarta. “Kami belum bisa melaporkan jumlah yang akan
hadir dari daerah-daerah. Tetapi kami sangat yakin tidak ada yang beda dari
tahun sebelumnya,” tuturnya.
“Beberapa masjid di Jakarta pun sudah
siap sebagai tempat singgah atau istirahat peserta dari daerah,” kata Awiet
menambahkan.
Lebih lanjut, ia menyatakan reuni 212 itu terbuka untuk umum.
Ia mempersilakan kepada masyarakat yang ingin hadir dalam kegiatan tersebut.
Namun, ia menyebut masih terdapat kelompok yang tidak suka
dengan kegiatan reuni ini. Menurutnya, mereka melakukan upaya secara sistematis
untuk membatalkan kegiatan reuni 212.
“Seperti ada yang memasang spanduk untuk tidak menghadiri
acara ini, membatalkan bus yang sudah disewa, mendesak gubernur DKI mencabut
izin, dan tidak sedikit komentar negatif terutama di media sosial,” tuturnya.
Tamu dari Luar Negeri
Ketua PA 212 Slamet Maarif menyebut ada sejumlah tamu dari
luar negeri yang akan menghadiri acara reuni 212. Slamet hanya menyatakan tamu
tersebut berasal dari sejumlah negara, tanpa menyebut nama negaranya.
“Tamu dari luar negeri hari Ahad-nya sudah sampai di Jakarta
dan menginap di berbagai hotel di sekitar Monas, dengan biaya mereka
masing-masing,” kata Slamet.
Menurutnya, tamu dari negara lain ini
akan dibantu panitia ketika berangkat dari hotel menuju kawasan Monas. Para
tamu tersebut juga bakal disediakan tempat khusus di samping panggung utama.
“Jadi akan ada tempat tersendiri buat kawan-kawan yang memang
sudah dikoordinir oleh tim kita untuk bisa hadir di panggung,” ujarnya.
Juru Bicara FPI ini menargetkan reuni 212 akan dihadiri
sekitar 1 juta orang. Ia mengklaim jumlah tersebut bisa bertambah, seperti
pelaksanaan reuni 212 tahun lalu yang diklaim mencapai 13,4 juta orang. “Tapi
kita sampai saat ini masih kurang lebih 1 juta akan berkumpul, bisa kurangnya
100 orang lebihnya 10 juta orang,” tuturnya. (wip)
Sumber: Republika.co.id, CNNIndonesia.com