JAKARTA, (IslamToday ID) – Korban banjir yang belum bisa menempati rumahnya akan mendapat bantuan dari pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp 500.000 per kepala keluarga (KK) per bulan.
“BNPB akan berikan dana tunggu sampai rumahnya bisa dihuni Rp 500.000 per bulan per KK,” kata Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, Selasa (7/1/2020).
Menurutnya, uang bantuan itu sebagai ganti bahwa pemerintah tidak akan membangunkan hunian sementara untuk korban banjir di Jabodetabek yang rumahnya rusak. Pemerintah mengimbau agar para korban banjir menumpang sementara di rumah sanak saudara.
Muhadjir menjelaskan, dana bantuan itu akan diberikan selama 6 bulan. Adapun kriteria warga yang bisa mendapatkan bantuan tersebut akan dirinci lebih lanjut oleh BNPB.
Muhadjir menilai secara keseluruhan penanganan banjir Jabodetabek oleh pemerintah daerah sudah cukup baik. Ia mengatakan pemerintah belum mendata jumlah kerugian dan detail total bantuan yang disalurkan.
“Tapi saya kira sekitar Rp 7,9 miliar dari Kemensos (Kementerian Sosial). Dari Kemendikbud bantuan alat belajar juga sudah disalurkan,” ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Sementara itu, Gubernur
DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan
mayoritas korban banjir di DKI Jakarta sudah kembali ke rumah. Menurutnya, warga
yang masih bertahan di pengungsian berjumlah 697 orang.
‘Terkait pengungsi di DKI Jakarta di hari ke-7 ini,
mayoritas pengungsi telah kembali ke rumahnya. Pada tanggal 2 Januari ada
36.440 orang yang mengungsi di 247 titik pengungsian. Hari ini titik pengungsian
tinggal 7 dan masih ada 697 orang yang berada di tempat pengungsian,” kata
Anies.
Ia
mengatakan para pengungsi mulai kembali ke rumahnya pada hari ketiga pasca banjir.
Saat ini
tempat pengungsian yang masih ada digunakan untuk tempat makan dan istirahat
korban banjir usai membersihkan rumah dari sisa banjir.
“Karena sesudah hari ke-3 air surut, mereka pulang
ke rumah, membersihkan rumahnya, lalu makan, ganti, istirahat di tempat
pengungsian. Jadi bukan tempat pengungsian mereka berada di sana 24 jam dan
tidak ke mana-mana. Jadi ini lebih seperti tempat untuk mereka beristirahat,”
ucapnya.
Anies menyebut pihaknya tetap siaga di lokasi rawan
banjir. Sejumlah personel
ditempatkan agar pertolongan bisa segera diberikan jika banjir terjadi.
“Sehingga ketika ada potensi banjir langsung bisa
direspons awal, terutama yang terkait dengan rob itu. Lalu kita nanti akan
sampaikan secara lebih lengkap ada beberapa titik yang nanti kita akan ada
posko-posko khusus. Itu yang terkait rob ya,” ujarnya.(wip)
Sumber: Tempo.co, Detik.com