(IslamToday ID) – Pengamat politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga fenomena berebut endorse Presiden Jokowi yang dilakukan antara poros PDIP bersama Capresnya Ganjar Pranowo dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Prabowo Subianto.
Jamiluddin mengatakan, dua poros itu terkesan sama-sama yakin bahwa endorse dari Jokowi akan meningkatkan elektabilitas Capres yang diusung secara signifikan. Dengan begitu, masing-masing poros yakin akan dapat memenangkan Pilpres 2024.
“Keyakinan itu wajar saja karena kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi masih tinggi. Hal itu membawa implikasi kesenangan masyarakat terhadap Jokowi masih tinggi,” ujar Jamiluddin dikutip dari RMOL, Rabu (21/6/2023).
Menurutnya, saat masyarakat masih menyenangi Jokowi, tentunya ia layak menjadi endorse. Sebab, sebagian masyarakat akan mengikuti arahan Jokowi, termasuk dalam memilih Capres.
Apalagi, tambah Jamiluddin, kekuatan politik orang nomor satu di Indonesia itu didukung pula oleh masih banyaknya relawan yang setia. Para relawan ini diharapkan akan mengarahkan suaranya sesuai sosok Capres yang di-endorse Jokowi.
Namun demikian, Jamiluddin berpendapat bahwa pandangan tentang pentingnya endorse Jokowi untuk memenangkan Pilpres tidaklah beralasan. Alasannya, hasil survei Litbang Kompas mengungkapkan bahwa endorse Jokowi tidak berpengaruh signifikan. Bahkan, hanya sekitar 18 persen masyarakat yang mengikuti endorse Jokowi.
Artinya, urai Jamiluddin, temuan Litbang Kompas itu setidaknya mengindikasikan endorse Jokowi kepada Capres tertentu tidak akan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan elektabilitasnya. “Kalau pun terjadi kenaikan, hal itu tidak akan menjadi penentu kemenangan Capres tersebut,” pungkasnya. [wip]