(IslamToday ID) – Presiden Jokowi menyampaikan pidato dalam acara The Future of Asia Conference. Di pidato tersebut Jokowi menyinggung ekonomi yang belum pulih seutuhnya akibat pandemi virus corona (Covid-19), namun masih diperparah dengan konflik Rusia-Ukraina.
“Asia akan dan harus terus berperan sebagai katalisator, dan mesin bagi stabilitas perdamaian, dan bagi kemakmuran global,” kata Jokowi dalam pidatonya seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (28/5/2022).
“Tantangan global yang kita hadapi, upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 masih belum merata, ancaman gelombang varian baru Covid-19 masih harus kita antisipasi, dan semua ini semakin diperparah kembali oleh terjadinya konflik Rusia-Ukraina membawa babak baru dalam konstelasi geopolitik,” tambahnya.
Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh setiap negara. Seperti soal kenaikan harga hingga kemunduran ekonomi.
“Politik global mengalami peningkatan ketegangan, rantai pasok perdagangan dunia terganggu, kelangkaan, dan kenaikan harga barang, kemunduran ekonomi global tidak terhindarkan,” ujarnya.
Jokowi menyinggung soal pertumbuhan ekonomi pasca pandemi yang tidak merata di semua negara. Padahal, secara umum pertumbuhan ekonomi di Asia meningkat.
“150 Juta penduduk dunia kembali terjerumus ke dalam kemiskinan ekstrem. Dan lebih dari 160 juta orang di dunia kembali kelaparan meski ekonomi Asia melambung 6,9 persen. Tahun lalu, pemulihan ekonomi belum terjadi pada kawasan yang luas,” katanya.
Jokowi berharap konferensi ini akan membawa perubahan pada pertumbuhan ekonomi. Sehingga pada tahun ini benar-benar merupakan tahun pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Harapan kita tahun 2022 dapat menjadi tahun pemulihan, the year of recovery. Berharap para peserta konferensi akan menghasilkan pemikiran dan terobosan bagi percepatan pemulihan dan kebangkitan,” pungkas Jokowi. [wip]