(IslamToday ID) – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengingatkan agar Anies Baswedan segera mengumumkan nama bakal calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya agar semua bisa segera bekerja secara optimal.
AHY tetap menyerahkan sepenuhnya kepada Anies untuk menentukan sosok cawapres tersebut. Ia menyebut Anies telah mendapat kewenangan dari tiga partai koalisi.
“Terkait nama sudah jelas, nama cawapres disampaikan berkali-kali diserahkan kepada capres, dan kita semua tahu sudah ada satu nama di kantong capres,” kata AHY dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (12/8/2023).
Ia menyebut kepastian merupakan barang mahal dalam hidup. Sebaliknya, kata AHY, ketidakpastian dan ketidakjelasan justru akan membuat orang tidak optimal bekerja. “Makanya seringkali kita mengatakan bahwa ketidakpastian ketidakjelasan itu yang sering membuat orang tidak optimal,” ujarnya.
Menurut AHY, masyarakat saat ini tengah menunggu sosok cawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). “Begitu pula masyarakat kita menunggu sebetulnya ini bagaimana kualitas perubahan ini, kapan akan bisa dipastikan,” katanya.
AHY berharap koalisinya bisa segera melakukan kerja-kerja yang efektif dan tepat sasaran. Menurutnya, kerja-kerja itu hanya bisa dilakukan jika koalisi sudah memberi kejelasan dan kepastian.
“Di sinilah sebetulnya kami terus bekerja untuk mencari momentum-momentum yang lebih baik lagi agar itu bisa ditentukan,” katanya.
Desakan yang sama juga disampaikan Ketua DPP PKS Bidang Politik dan Hukum, Almuzammil Yusuf. Ia menilai menunda pengumuman cawapres hanya akan menghilangkan momentum pemenangan. Ia menyarankan Anies bisa mengumumkan cawapres pada Agustus ini bertepatan dengan hari kemerdekaan 17 atau 18 Agustus bertepatan dengan Hari Konstitusi.
“Jadi menurut kami momentum untuk pengumuman cawapres memang perlu segera. Bagus jika bulan Agustus ini. Sejalan dengan momentum 17 Agustus Kemerdekaan RI dan 18 Agustus Hari Konstitusi,” kata Muzammil.
Ia mengungkap, sejumlah kerugian jika Anies justru terus menunda keputusan untuk mengumumkan cawapres. Misalnya, kata Muzammil, KPP akan kehilangan momentum konsolidasi sebab Pilpres 2024 hanya tinggal enam bulan.
Bukan hanya akan berdampak bagi partai, para relawan juga akan mengalami hal serupa. Muzammil menuturkan menunda pengumuman cawapres juga akan berdampak pada elektabilitas.
“Saya kira hasil survei cenderung kurang positif manakala pasangan capres-cawapres belum fiks. Karena publik juga ragu apakah akan jadi maju atau tidak calon tersebut,” terang Muzammil.
Di sisi lain, ia menilai arah koalisi partai-partai dari koalisi lain juga kian terlihat. Sehingga, tak ada lagi momentum yang perlu ditunggu. “Mudah-mudahan bisa segera. Agar koalisi dan publik juga mendapat kepastian. Semakin ditunda-tunda bukan semakin baik,” pungkas Muzammil.
Berbeda dengan Demokrat dan PKS, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh justru membuka peluang cawapres Anies akan diumumkan pada menit akhir. Paloh beralasan konstelasi politik sangat cair. Menurutnya, pengumuman cawapres di akhir masa pendaftaran bukan berarti koalisi dalam kondisi tidak solid.
“Ibarat pertandingan sepakbola internasional seperti Piala Dunia yang kawan-kawan ikuti, dua menit terakhir, bisa berubah semuanya. Nasdem juga belajar itu. Jadi pengumuman cawapres Anies di akhir bukan karena koalisi tidak solid,” kata Paloh. [wip]